CIPUTAT, iNewsTangsel.id - Dua fotografer profesional, Arie Basuki (Arbas Barong) dan Sutrisno Jambul, tampil sebagai pembicara kunci dalam seminar dan diskusi yang diadakan oleh sebuah komunitas mahasiswa fotografi di Tangerang Selatan, Rabu (27/11/2024).
Kedua fotografer tersebut mewakili dua genre fotografi yang berbeda: Foto Berita, yang diwakili oleh Arbas Barong, dan Foto Seni, yang diwakili oleh Sutrisno Jambul.
Dalam sesi diskusi, Arbas Barong menekankan pentingnya kemampuan sebuah foto untuk menceritakan sebuah kisah dalam Foto Berita. "Sebuah foto harus mampu berbicara dan menyampaikan cerita," ujar Arbas, pemenang World Press Photo 2024.
Ia memberikan contoh karyanya tentang potret kemacetan: seorang polisi lalu lintas yang duduk bersandar pada motor besar dengan wajah kelelahan setelah seharian mengatur jalan. "Foto seperti ini harus dapat menggambarkan realitas dengan jelas dan lengkap," tambahnya.
Di sisi lain, Sutrisno Jambul menjelaskan bahwa Foto Seni adalah hasil dari kepekaan imajinasi dan kreativitas. Ia mengisahkan pengalamannya menemukan keindahan unik pada bentuk tembok yang menyerupai siluet seekor serigala. "Setiap hari ribuan orang mungkin lewat di sana, tetapi hanya mata yang peka yang mampu menangkap bentuk itu," ungkap Sutrisno, yang juga menjabat sebagai Kurator Foto di Galeri Mata Nusantara (GMN). Ia menambahkan bahwa Foto Seni membutuhkan sensitivitas tinggi untuk menangkap keindahan yang sering kali tersembunyi. "Saya sering mengangkat tema seperti wanita atau manekin yang dikemas dalam nuansa artistik," tuturnya.
Sebagai penutup, Sutrisno Jambul berbagi pandangannya tentang kunci keberhasilan dalam mengeksekusi Foto Berita maupun Foto Seni. "Kunci utamanya adalah melakukannya dengan hati yang penuh rasa syukur dan kegembiraan," ujar Sutrisno. "Fotografi bukan hanya soal teknis, tetapi seni yang harus dikerjakan dengan sepenuh hati," pungkasnya.
Editor : Hasiholan Siahaan