TANGSEL, iNewsTangsel.id - Sebanyak 454 ribu warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada 2024. Akibatnya, tingkat partisipasi pemilih hanya mencapai 57,1 persen, menurun dibandingkan Pilkada 2020 yang mencatat angka partisipasi sebesar 60,28 persen.
“Partisipasi pemilih hanya mencapai 57,1 persen. Masih banyak warga yang tidak menggunakan hak pilih mereka,” ujar Ketua KPU Kota Tangsel, Muhammad Taufiq Mizan, Sabtu (7/12/2024).
Dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.058.127 orang, hanya 603.773 pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Hal yang sama juga terjadi pada pemilihan Gubernur Banten, dengan tingkat partisipasi serupa. Sebanyak 603.937 warga mencoblos, sementara 454.190 lainnya tercatat sebagai Golput.
Taufiq menjelaskan bahwa berbagai upaya sosialisasi telah dilakukan oleh KPU Tangsel untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Namun, angka Golput tetap tinggi. “Fenomena ini bukan hanya terjadi di Tangsel, tetapi juga merupakan tantangan secara nasional. Ini menjadi catatan penting bagi kami,” tambahnya.
KPU Tangsel berharap tingginya angka Golput ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan penyelenggara pemilu, agar partisipasi pemilih dapat ditingkatkan pada pemilu mendatang. Fenomena ini menekankan perlunya strategi baru dalam membangun kesadaran politik masyarakat agar lebih peduli dan aktif dalam proses demokrasi.
Editor : Hasiholan Siahaan