JAKARTA, iNewsTangsel.id - Terminal Peti Kemas Koja (TPK Koja) mencatat kinerja operasional dan keuangan yang positif hingga akhir November 2024. Prestasi ini menandai tren pertumbuhan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, sekaligus membuktikan kemampuan TPK Koja dalam mengoptimalkan operasional di tengah persaingan ketat industri logistik.
Hingga November 2024, TPK Koja berhasil menangani volume peti kemas sebesar 941.793 TEUs, melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) sebesar 863.696 TEUs, atau tumbuh 9,04%. Angka ini juga menunjukkan peningkatan 6,75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencatat 882.259 TEUs.
Proyeksi hingga akhir tahun memperkirakan throughput mencapai 1.018.060 TEUs, naik 7,2% dari target tahunan sebesar 949.050 TEUs, dan 5,5% lebih tinggi dari realisasi tahun 2023 sebesar 966.100 TEUs. Jika target ini tercapai, maka ini akan menjadi kali kedua TPK Koja mencatat throughput di atas 1 juta TEUs sejak 2017.
General Manager TPK Koja, Ali Mulyono, menyebutkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi yang baik antara para pemangku kepentingan, pelanggan, manajemen, dan karyawan.
"Berbagai langkah strategis telah kami lakukan, seperti peremajaan reach stacker, perbaikan dermaga untuk menyambut tiga unit QCC baru, pembaruan RTG, penambahan head truck, dan pengaturan pola lalu lintas di area penumpukan," ujar Ali Mulyono pada Senin (16/12/2024).
Seiring dengan pertumbuhan throughput, TPK Koja juga mencatatkan peningkatan kinerja keuangan yang signifikan. Hingga November 2024, pendapatan bersih mencapai Rp1,65 triliun, naik 10,84% dari target Rp1,48 triliun, dan meningkat 8,86% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,51 triliun.
Laba usaha pun melonjak hingga 109,19% dibandingkan tahun sebelumnya. TPK Koja berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp366,3 miliar, jauh melampaui target Rp203 miliar dan realisasi tahun lalu sebesar Rp175,1 miliar.
TPK Koja telah menyiapkan berbagai rencana strategis untuk mempertahankan kinerja positif di tahun 2025.
“Kami akan mendatangkan tiga unit QCC baru tipe super post panamax untuk menggantikan dua QCC lama tipe panamax, empat eRTG, dan enam unit head truck baru. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan,” jelas Ali Mulyono.
Selain itu, TPK Koja akan terus mendorong digitalisasi dan sistematisasi pelayanan peti kemas, pembaruan alat bongkar muat yang ramah lingkungan, serta meningkatkan kualitas keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) juga akan diperkuat untuk memberikan dampak positif bagi para pemangku kepentingan.
Kesuksesan TPK Koja tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk KSOP, Bea Cukai, pelanggan, dan seluruh karyawan.
“Kami sangat menghargai kepercayaan dan dukungan dari semua pihak yang telah bekerja sama dengan TPK Koja. Kolaborasi ini menjadi kunci kesuksesan kami melampaui target,” tambah Ali Mulyono.
Dengan pencapaian ini, TPK Koja semakin percaya diri untuk terus berinovasi dan memperkuat posisinya sebagai salah satu terminal peti kemas terbaik di Indonesia.
Editor : Hasiholan Siahaan