JAKARTA, iNewsTangsel.id – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, mengungkapkan bahwa dalam pertemuan yang diadakan di kediaman Presiden Prabowo Subianto, selain membahas situasi politik terkini, isu kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang menjadi perhatian publik juga turut dibahas. Pertemuan yang berlangsung pada Sabtu (28/12) tersebut melibatkan sejumlah ketua umum partai pendukung pemerintah, termasuk AHY, Bahlil Lahadalia (Ketum Partai Golkar), Zulkifli Hasan (Ketum Partai Amanat Nasional/PAN), Muhaimin Iskandar (Ketum Partai Kebangkitan Bangsa/PKB), serta Presiden PKS, Ahmad Syaikhu.
“Kenaikan PPN ini memang menjadi perhatian bersama. Namun, semua pihak akan menjelaskan secara rinci agar masyarakat memahami tujuan dan dampak dari kebijakan ini,” ujar AHY saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (29/12).
AHY menjelaskan bahwa meskipun keputusan tersebut telah dibuat oleh pemerintah, masih ada kebutuhan untuk menjelaskan secara lebih mendalam mengenai kebijakan tersebut. Menurutnya, pemerintah berusaha agar masyarakat mendapatkan manfaat terbaik meskipun kondisi ekonomi global masih belum sepenuhnya stabil.
“Pemerintah akan meyakinkan rakyat agar mereka bisa mendapatkan manfaat dari kebijakan ini, meskipun kita semua paham bahwa ada kekhawatiran tentang dampaknya,” tambahnya.
Lebih lanjut, AHY menekankan bahwa selain membahas PPN, pertemuan tersebut juga menjadi kesempatan untuk para ketum partai memperbarui informasi terkait situasi dalam negeri, mengingat Prabowo baru saja kembali dari lawatan luar negeri. “Kami saling memberikan update mengenai kondisi terakhir di dalam negeri,” katanya.
Terkait dengan isu lain yang sedang hangat, seperti penetapan Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, sebagai tersangka kasus suap Harun Masiku, AHY menegaskan bahwa masalah tersebut tidak dibahas dalam pertemuan tersebut. “Tidak ada pembahasan terkait hal itu,” ujarnya singkat.
Pertemuan ketua umum partai pendukung ini berlangsung selama sekitar dua jam, di kediaman pribadi Prabowo, dan merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat koalisi serta menjaga komunikasi antar partai.
Editor : Aris