Pemerintah Pusat akan Bangun Giant Sea Wall untuk Atasi Abrasi Pantai, Pemprov Banten Mendukung

SERANG, iNewsTangsel.id - Pemerintah pusat akan membangun Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa sepanjang 700 kilometer, dari perairan Banten hingga Gresik, Jawa Timur.
Proyek ini mendapat perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Menanggapi hal itu, Provinsi Banten menyambut rencana pembangunan yang akan dilakukan oleh Pemerintah pusat tersebut.
Kepala Bappeda Mahdani mengatakan, rencana tersebut sudah lama dibahas sejak era Orde Baru pada 1994. Namun, baru sekarang rencana tersebut diwacanakan kembali.
“Tentu kita butuh, karena banyak pantai di kita (Banten) yang mulai mengalami abrasi,” jelas Mahdani.
Pantai-pantai di Banten kini, kata dia, semakin terancam abrasi akibat kenaikan permukaan air laut.
Proyek Giant Sea Wall ini diperkirakan akan menjadi program besar pemerintah pusat. Pembangunan akan dikoordinasikan oleh Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dan dibiayai oleh APBN. Mahdani mengingatkan bahwa biaya pembangunan akan sangat besar.
“Mungkin itu nanti proyek nasional, dan kita hanya kebagian wilayahnya saja,” ujarnya.
Mahdani juga mengatakan bahwa Pemprov Banten kemungkinan akan dilibatkan dalam pembangunan. Pemprov memiliki kewenangan dalam mengelola wilayah laut dari 0 hingga 12 mil laut, sesuai Undang-undang nomor 23 tahun 2014.
“Nanti apakah akan masuk dalam RPJMD atau seperti apa, nanti kita komunikasikan dulu dengan par Gubernur,” katanya.
Sementara itu, Menko AHY menyatakan bahwa proyek ini tidak akan dimulai terburu-buru. Proyek ini membutuhkan kajian mendalam.
“Kami akan teliti dengan benar, dan sambil kita telusuri, sambil kita juga mengetahui pihak-pihak yang memiliki ketertarikan untuk berinvestasi,” ungkap AHY.
Dia menambahkan bahwa proyek ini membutuhkan anggaran yang sangat besar.
Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini belum bisa memastikan kapan proyek dimulai. Namun, kajian ilmiah akan melibatkan para ahli. “Harapannya adalah proyek infrastruktur yang tidak hanya bagus dalam konstruksi, tetapi juga berkelanjutan. Karena ini menyangkut keselamatan dan masa depan masyarakat kita,” pungkasnya.
Editor : Hasiholan Siahaan