Iperindo Serukan Penguatan Industri Kapal Nasional: Stop Bangun Kapal di Luar Negeri!

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kebutuhan ribuan kapal dalam negeri terus meningkat, namun industri galangan kapal nasional masih menghadapi tantangan serius. Dalam momentum halal bihalal dan sarasehan bertema “Kemandirian Industri Perkapalan Nasional Guna Menyongsong Indonesia Emas 2045”, Ikatan Perkapalan dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) menyerukan komitmen kolektif untuk membangun kapal di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada luar negeri.
Acara yang digelar di Gedung PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Jakarta Utara, Selasa (29/4), dihadiri Ketua Umum DPP Iperindo Anita Puji Utami bersama jajaran pengurus, anggota, serta perwakilan pemerintah, BUMN, dan pelaku industri swasta.
Dalam sambutannya, Anita menekankan pentingnya membangun kemandirian industri perkapalan nasional demi menyongsong 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Ia menyebut, meski azas cabotage lewat Inpres No 5 Tahun 2005 telah mendorong pelayaran nasional, sektor galangan kapal masih tertinggal akibat tingginya impor kapal, dan dominasi pembangunan kapal di luar negeri.
“Industri kita sebenarnya mampu membangun hingga 1.200 kapal baru per tahun dan memperbaiki 36 ribu kapal. Tapi utilisasinya baru 10 persen. Ini ironi sekaligus peluang besar,” ujarnya, Rabu (30/4/2025).
Anita juga menekankan bahwa galangan nasional memiliki daya saing tinggi, baik dari sisi harga, kualitas, maupun waktu pengiriman. Ia mengajak BUMN dan pelayaran swasta untuk serius memanfaatkan kapasitas dalam negeri.
“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan bersinergi, jangan ragu bangun kapal di dalam negeri. Kita mampu dan kompetitif,” tegasnya.
Editor : Hasiholan Siahaan