get app
inews
Aa Text
Read Next : Sebelum Hadiri Konklaf di Vatikan, Kardinal Suharyo Support Gerakan Asa Belarasa

Hadirkan Semangat Komunitas Disabilitas-Anak Pesisir Sukses Bikin Haru dan Hadirkan Harapan Hidup

Minggu, 04 Mei 2025 | 19:36 WIB
header img
Hadirkan Semangat Komunitas Disabilitas-Anak Pesisir Sukses Bikin Haru dan Tumbuhkan Harapan Kehidupan di Panggung Teater Musikal Mimpi Anak Pesisir di Museum Nasional, Sabtu (4/5/2025)

Tak hanya anak-anak pesisir, Tanta Ginting juga mengajak komunitas disabilitas untuk tampil. Beberapa orang bahkan menyimpan bakat bermusik.

Turut mengajak sutradara Rusmedie Agus untuk membantu persiapan, Tanta mengaku bangga dengan hasil akhir pementasan Mimpi Anak Pesisir."Awal latihan, wah energi mereka tinggi sekali, satu ngomong, semua ngomong juga. Tapi pas lihat tadi nggak ada salah, wow," katanya.

Sebagai informasi, pementasan teater musikal Mimpi Anak Pesisir merupakan bagian dari acara Asa Gerakan Bela Rasa Kita: He(art) of Compassion and Hope. Digarap oleh Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (LDD KAJ), programnya kali ini fokus menyoroti keadaan wilayah terdampak abrasi, Muara Bungin.

Pemilihan pemain seperti Gabriel Harvianto yang menjadi guru dan tim dibelakang layar Rusmedie Agus yang berpengalaman dalam teater Sabang Merauke, Ava dibagian musik begitu menghidupkan teater ini dan memberikan pesan yang mendalam bagi penonton terlebih saat 3 lagu dipenghujung pementasan seperti Lilin Kecil (dipopulerkan alm Chrisye, Merajut Mimpi dipopulerkan Yura Yunita dan ditutup Manusia Kuat dipopulerkan oleh Tulus dibawakan apik Gabriel Harvianto diikuti anak anak pemain.

"Kita pengin menumbuhkan rasa 'berbela rasa', kadang kita yang berkecukupan sulit untuk memberikan sedikit dari apa yang kita punya. Kita buat pendampingan, sosial ekonomis, kita ajarkan mereka memproduksi makanan, baju, dan lain sebagainnya agar bisa berdiri di kaki sendiri," ujar Ernest Theodore selaku ketua Panitia acara Gerakan Asa Belarasa sekaligus perwakilan LDD KAJ.

Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, menyebut Gerakan Belarasa ingin menyalakan kembali asa di tengah krisis sosial dan menurunnya empati publik, dalam upaya meneruskan warisan moral dan spiritual Paus Fransiskus.

Ignatius Kardinal Suharyo menyampaikan, acara ini merupakan bentuk rasa syukur terhadap kepemimpinan Paus Fransiskus dan teladannya semasa hidup.

"Inti pesan dan keteladanan Paus Fransiskus adalah compassion, bela rasa dan itulah yang ingin kita kembangkan, ingin kita rawat, supaya semakin banyak saudara-saudara kita dengan latar belakang agama apa pun, latar belakang budaya apa pun, bertumbuh di dalam bela rasa," ujar Uskup Ignatius Kardinal Suharyo.

Dengan tiket masuk donasi seharga Rp 30.000, pengunjung mendapat kesempatan untuk menyaksikan pemutaran film dokumenter bertema aksi kemanusiaan serta pertunjukan teater drama musikal bertajuk “Mimpi Anak Pesisir”. Pertunjukan tersebut digelar dua kali, yakni pukul 14.30-16.00 WIB dan 18.15-19.00 WIB.

Sebagai informasi, Rangkaian kegiatan Asa Gerakan Belarasa berlangsung dari pukul 10.00 hingga 19.00 WIB. Setelah sesi doa lintas agama, acara dilanjutkan dengan dialog publik bertema belarasa yang terbuka untuk umum. Pengunjung juga dapat menjelajahi area bazar yang menampilkan beragam booth edukatif dan inspiratif.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut