get app
inews
Aa Text
Read Next : Berantas Kejahatan Jalanan, Polres Tangsel Bekuk 23 Tersangka, Ada yang Bersenpi!

Sengketa Warisan Berdarah: Adik Habisi Nyawa Kakak di Pamulang, Polisi Ungkap Motif Pelaku

Sabtu, 10 Mei 2025 | 22:06 WIB
header img
Adik Habisi Nyawa Kakak di Pamulang, Polisi Ungkap Motif Pelaku

TANGSEL, iNewstangsel.id - Tragedi pilu mengguncang kawasan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan, dengan terungkapnya kasus pembunuhan sadis yang terjadi pada Rabu, 30 April 2025. Polres Tangerang Selatan berhasil mengungkap tabir kelam di balik kematian seorang pria berusia 65 tahun berinisial N. Ironisnya, pelaku pembunuhan tak lain adalah adik kandung korban sendiri, seorang pria paruh baya berusia 52 tahun berinisial F alias W.

Kabar mengejutkan ini disampaikan langsung oleh Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor D.H. Inkiriwang, dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu, 10 Mei 2025. Kapolres mengungkapkan bahwa motif di balik pembunuhan tragis ini diduga kuat dipicu oleh konflik keluarga yang berkepanjangan terkait pembagian harta warisan. Dengan mengandalkan metode Scientific Crime Investigation yang cermat, tim gabungan Sat Reskrim Polres Tangsel dan Polsek Pamulang berhasil meringkus pelaku kurang dari 24 jam setelah kejadian mengerikan tersebut.

Kapolres menambahkan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan adanya perencanaan matang dari pihak tersangka. Pelaku diketahui telah mempersiapkan senjata tajam berupa celurit yang disembunyikan di balik pakaiannya. Saat korban melintas menggunakan sepeda motor, tersangka tanpa ampun mengejar hingga korban terpaksa berhenti di depan sebuah ruko material. Di lokasi inilah, tersangka langsung menghunus celurit dan menyerang korban secara membabi buta.

Korban sempat berupaya membela diri dengan meraih sebatang balok kayu kaso yang berada di dekatnya. Sambil memegang balok kayu, korban memerintahkan adiknya untuk membuang senjata tajamnya. Namun, tersangka mengabaikan perintah tersebut. Korban kemudian memukulkan balok kayu ke arah pundak kiri tersangka, namun nahas, balok kayu tersebut patah. Tersangka tanpa ampun langsung menyabetkan celuritnya, mengenai pundak kiri atas korban yang berusaha menghindar. Tak berhenti di situ, tersangka menghampiri korban yang sudah tak berdaya dan memastikan nyawanya telah melayang.

Kapolres AKBP Victor D.H. Inkiriwang juga menyampaikan imbauan penting kepada masyarakat. Beliau meminta agar masyarakat tidak ragu untuk melaporkan segala bentuk tindak pidana atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) melalui call center 110 yang dapat dihubungi secara gratis. 

"Setiap laporan akan ditindaklanjuti secara profesional dan tanpa dipungut biaya sepeserpun," tegas Kapolres. 

Sementara itu, Kasubbid Biologi Serokogi/DNA Puslabfor Bareskrim Polri, Kompol Irfan Rofik, yang turut hadir dalam konferensi pers, memberikan penjelasan ilmiah terkait penyelidikan kasus ini. Setelah melakukan pemeriksaan mendalam dengan metode Scientific Crime Investigation, pihaknya memastikan bahwa darah yang ditemukan pada senjata tajam jenis celurit identik dengan darah yang terdapat pada pakaian dan barang-barang milik korban. 

"Jadi kesimpulannya adalah alat atau sajam jenis celurit yang digunakan itu adalah alat yang digunakan tersangka karena memiliki kecocokan antara darah yang ada di celurit dan darah yang ada pada baju korban," terang Kompol Irfan Rofik.

Dalam konferensi pers yang mengungkap kasus tragis ini, turut hadir Wakapores Tangsel, Kompol Rizkyadi Saputro, Kapolsek Pamulang Kompol Widya Agustiono, Kasat Reskrim AKP Alvino Cahyadi, dan Kasi Humas AKP M Agil Sahril. 

Editor : Aris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut