Digitalisasi dan Sinergi Dorong Kinerja BRI Life, Laba Tembus Rp760 Miliar

Meski pasar investasi pada 2024 mengalami kontraksi—IHSG turun 2,65% dan hasil investasi industri asuransi jiwa terkontraksi 24,8%—BRI Life berhasil menjaga kinerja investasinya dengan penurunan lebih moderat sebesar 14,3%, berkat strategi penempatan mayoritas investasi di instrumen berisiko rendah seperti SUN dan obligasi korporasi dengan rating minimal A.
Total aset BRI Life tumbuh 12,2% menjadi Rp26,4 triliun, dengan laba bersih naik signifikan sebesar 42,1% menjadi Rp760,4 miliar. Kontribusi fee-based income kepada BRI juga meningkat 18,2% menjadi Rp722,2 miliar. Tingkat solvabilitas (RBC) mencapai 434,6%, jauh di atas ketentuan minimum OJK sebesar 120%.
Transformasi digital menjadi kunci strategi pertumbuhan BRI Life. Perusahaan mengembangkan berbagai solusi digital, seperti integrasi produk asuransi ke dalam aplikasi BRImo, termasuk Life Care dan Acci Care, serta platform BRISPOT dan Agen BRILink untuk asuransi mikro.
BRI Life juga memperbarui customer journey di BRImo, meluncurkan digital landing page untuk pemasaran digital, serta mengembangkan sistem internal seperti Customer Value Management (CVM) dan Referral Management System berbasis data analytics.
Layanan kesehatan turut diperkuat lewat pengembangan aplikasi MyAccess, yang menyediakan akses layanan healthcare bagi nasabah. Di sisi lain, BRI Life juga mengembangkan konsep managed care yang terintegrasi dengan BPJS dan penyedia layanan kesehatan lainnya.
Upaya inklusi keuangan dilakukan BRI Life melalui sinergi dengan entitas dalam Grup BRI, termasuk Bank Raya, BRI Finance, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Lewat kemitraan dengan PNM, hingga April 2025 lebih dari 1 juta nasabah Mekaar telah mendapatkan proteksi dari BRI Life melalui program asuransi mikro syariah.
Editor : Hasiholan Siahaan