Kecelakaan Kereta Tewaskan 4 Orang di Magetan, Komisi V DPR: Usut Tuntas, Ini Soal Nyawa!

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kecelakaan tragis antara Kereta Api Malioboro Ekspres dan tujuh sepeda motor di perlintasan sebidang di Magetan, Jawa Timur, Senin (19/5/2025), menewaskan empat orang dan menyebabkan empat lainnya luka berat. Insiden ini menuai sorotan serius dari Komisi V DPR RI.
Anggota Komisi V dari Fraksi PKB, Sudjatmiko, mendesak agar investigasi dilakukan secara menyeluruh untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan.
“Kami turut berduka atas korban jiwa dan luka berat yang ditimbulkan. Penyelidikan harus dilakukan secara tuntas untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang harus bertanggung jawab,” kata Sudjatmiko, Rabu (21/5/2025).
Peristiwa bermula saat KA Matarmaja melintas dari arah timur ke barat. Setelah kereta itu lewat, palang pintu perlintasan dibuka. Namun nahas, tak lama berselang, KA Malioboro Ekspres dari arah berlawanan melintas dan menabrak pengendara yang sudah berada di atas rel.
Sudjatmiko menyoroti kemungkinan adanya kelalaian dalam sistem koordinasi di perlintasan. “Perlu ditelusuri, apakah petugas membuka palang tanpa mengetahui adanya kereta lain yang segera melintas? Atau justru mereka tidak mendapatkan informasi terkait jadwal kereta berikutnya?” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya investigasi mendalam untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan. “Ini soal nyawa. Evaluasi menyeluruh sangat dibutuhkan agar sarana yang sudah tersedia tidak sia-sia karena kelalaian manusia. Keselamatan harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Sudjatmiko juga mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memperkuat pengawasan dan meningkatkan standar keselamatan di perlintasan sebidang. Ia mengapresiasi langkah KAI yang telah menutup 309 perlintasan selama 2024, namun menekankan perlunya langkah pencegahan yang lebih konsisten.
“Penutupan perlintasan memang langkah positif, tapi pengawasan berkala dan edukasi keselamatan bagi masyarakat harus terus ditingkatkan. Keselamatan pengguna jalan dan penumpang kereta harus menjadi fokus utama dalam kebijakan transportasi nasional,” tutupnya.
Editor : Hasiholan Siahaan