get app
inews
Aa Text
Read Next : Resmi Dilantik, Bupati Serang Ratu Zakiyah dan Najib Hamas Fokus Program Prioritas

Waspada! Penyakit Jantung Serang 650 Ribu Orang Indonesia per Tahun

Jum'at, 30 Mei 2025 | 08:47 WIB
header img
Solusi pencitraan berbasis AI, seperti ultrasonografi jantung, CT, dan MRI membantu dokter mendeteksi kondisi jantung lebih awal dan lebih akurat, serta mempercepat proses diagnosis.

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Penyakit kardiovaskular kini menjadi salah satu tantangan terbesar bagi sistem kesehatan di Indonesia. Setiap tahunnya, lebih dari 650 ribu orang didiagnosis menderita penyakit ini, yang menjadi penyebab utama kematian di tanah air.

Tak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, penyakit jantung juga membebani sistem ekonomi. Biaya penanganannya mencapai Rp10,3 triliun atau sekitar 700 juta dolar AS per tahun.

Sayangnya, penanganan penyakit ini masih menghadapi kendala besar. Jumlah dokter spesialis jantung masih sangat terbatas—hanya sekitar 1.500 orang untuk melayani populasi yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau. Layanan jantung lanjutan pun masih terkonsentrasi di kota-kota besar, menyulitkan masyarakat di daerah terpencil untuk mendapatkan akses kesehatan yang memadai.

Ketua Bidang Medis Yayasan Jantung Indonesia (YJI), Ario Soeryo Kuncoro, mengungkapkan bahwa belum meratanya sebaran dokter jantung dan minimnya fasilitas diagnostik menjadi penyebab keterlambatan diagnosis dan pengobatan.

“Akibatnya, banyak pasien datang dalam kondisi yang sudah parah dan lebih sulit ditangani,” kata Ario dalam dialog “Transformasi Digital dalam Perawatan Kardiovaskular” di Jakarta, Jumat (30/5/2025).

Kondisi ini mendorong perlunya pemanfaatan teknologi canggih dalam layanan kesehatan. Semua pemangku kepentingan sepakat bahwa integrasi teknologi seperti pencitraan berbasis AI, pemantauan jarak jauh, dan sistem data terintegrasi adalah solusi menjanjikan.

Teknologi AI, khususnya, memungkinkan diagnosis lebih cepat dan akurat, sekaligus mendukung pengambilan keputusan medis. Data dari Philips Future Health Index 2024 menunjukkan bahwa 74% pemimpin layanan kesehatan di Indonesia berencana berinvestasi dalam teknologi generative AI dalam tiga tahun ke depan—angka yang jauh di atas rata-rata global (56%).

“Dengan teknologi yang tepat, tenaga medis bisa bekerja lebih efisien. Proses diagnosis lebih cepat, penanganan bisa dimulai lebih awal, dan hasil pengobatan pun lebih baik,” jelas Ario.

Hal senada disampaikan Iing, yang menegaskan bahwa teknologi digital penting untuk mengurangi kesenjangan layanan jantung di Indonesia.

Rumah sakit swasta harus menjadi pelopor transformasi digital untuk menjawab kebutuhan pasien jantung hari ini dan masa depan,” ujarnya.

Solusi seperti CT scan dan MRI berbasis AI membantu dokter mendeteksi masalah lebih dini, sedangkan platform digital terintegrasi memungkinkan kolaborasi tim medis lintas spesialisasi dengan tampilan data pasien yang menyeluruh.

Selain itu, pemantauan jarak jauh dan analitik prediktif juga memperkuat peran tenaga medis dalam mengelola pasien secara proaktif, mengurangi kunjungan tak perlu ke rumah sakit, dan melibatkan pasien lebih aktif dalam menjaga kesehatannya.

Presiden Direktur Philips Indonesia, Astri Ramayanti Dharmawan, menekankan bahwa perlawanan terhadap penyakit jantung memerlukan lebih dari sekadar tenaga medis.

“Kita butuh inovasi. Dengan keterbatasan jumlah dokter spesialis dan tingginya beban penyakit, teknologi kesehatan adalah kunci untuk mempercepat diagnosis dan tindakan medis,” tuturnya.

Astri juga menegaskan pentingnya kemitraan antara sektor publik dan swasta dalam mempercepat transformasi sistem kesehatan digital Indonesia.

“Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal kolaborasi. Kita harus membangun sistem layanan yang efisien, mudah diakses, dan benar-benar menjawab kebutuhan tenaga medis dan pasien di seluruh pelosok negeri,” pungkasnya.

 

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut