get app
inews
Aa Text
Read Next : Tangsel Kembali Raih Rekor Buruk: Kota Paling Berpolusi, Kualitas Udara Masuk Zona Bahaya!

Bahaya Kanker Mengintai Akibat Polusi Asap! Warga Protes Keras Mesin Pembakaran Sampah DLH Tangerang

Senin, 09 Juni 2025 | 15:37 WIB
header img
Bahaya Kanker Mengintai Akibat Polusi Udara! Warga Protes Keras Mesin Pembakaran Sampah DLH Tangerang

TANGERANG, iNewstangsel.id - Sejumlah warga Kelurahan Poris Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, menggelar aksi unjuk rasa menolak keras keberadaan mesin pembakaran sampah yang dioperasikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang. Aksi ini merupakan bentuk protes tegas terhadap uji coba mesin tersebut yang dinilai sangat membahayakan kesehatan dan mencemari lingkungan sekitar.

Warga dalam aksi menyatakan bahwa mesin pembakaran sampah itu merupakan bagian dari uji coba yang dilakukan oleh DLH Kota Tangerang. Warga secara terang-terangan mengkhawatirkan dampak negatif yang bisa ditimbulkan apabila mesin itu terus dioperasikan, terutama terhadap kualitas udara dan kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

“Kami warga yang terdampak langsung uji coba mesin pembakaran sampah sepakat menolak, karena asapnya bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan," tegas warga dalam aksinya, Senin (9/6/2025). 

"Jika berlangsung lama, bahkan bisa menyebabkan kanker,” tegas warga. 

Permasalahan ini menurut warga sebenarnya sudah pernah dibahas dalam rapat bersama Komisi IV DPRD Kota Tangerang pada tahun 2022. Dalam pertemuan tersebut, disepakati jelas bahwa Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Mutiara Bangsa hanya akan difungsikan sebagai lokasi transit sampah, bukan untuk pembakaran atau pengolahan.

“Kesepakatan awal jelas, TPS ini hanya untuk transit. Sampah dari gerobak diangkut ke truk, tanpa ada pembakaran atau pengomposan," bebernya. 

"Maka dari itu kami menolak keras adanya mesin pembakaran ini,” tegas warga.

Sementara itu, ketua RT setempat, Oki, juga mengungkapkan keanehan atas tindakan sepihak DLH yang tidak memberikan sosialisasi atau izin terlebih dahulu kepada warga. 

“Tidak pernah ada sosialisasi atau izin ke warga, apalagi ke saya sebagai Ketua RT. Saya juga khawatir kapasitas mesinnya kecil dan justru menimbulkan penumpukan sampah yang lebih parah,” tandasnya. 
 

Editor : Aris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut