get app
inews
Aa Text
Read Next : Indo Defence Expo 2025 Resmi Dibuka, Tokoh Pertahanan Nasional Turut Hadir

Koalisi Ojol dan DPR Sepakat Ojol adalah Mitra, Sejalan dengan Pendapat Industri

Rabu, 11 Juni 2025 | 16:03 WIB
header img
Ketua Umum Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristiyanto, menegaskan penolakan terhadap dukungan Indonesia atas penerbitan Konvensi ILO. Foto: ilustrasi

Obon menyebut dirinya merupakan salah satu anggota tim perumus revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Ia mengaku saat ini masih menyerap aspirasi dari komunitas ojol yang ternyata memiliki pandangan berbeda dengan organisasi buruh.

Melalui pernyataan tegas dan petisi tersebut, Koalisi Ojol Nasional menyatakan akan terus menjaga posisi independen mitra ojol dan menolak segala bentuk intervensi yang dianggap mengganggu sistem kemitraan yang selama ini telah berjalan.

Koalisi Ojol Nasional (KON) juga memanfaatkan momentum tersebut untuk membacakan petisi resmi yang berisi empat poin utama:

  • 1. Stop Politisasi Ojol oleh Para Elit Politik dan Pejabat Negara
  • 2. Tolak Ojol Sebagai Pekerja Tetap
  • 3. Tolak Potongan 10% yang Tanpa Kajian dan Berdasar yang Akan Berdampak Negatif pada Mitra Driver
  • 4. Tolak Kepentingan Pribadi & Kelompok yang Mengatasnamakan Ojol

Sejalan dengan pernyataan Agung Yudha, Direktur Eksekutif Modantara, bahwa jika kebijakan ini dipaksakan untuk diterapkan di Indonesia maka Reklasifikasi Mitra = Hilangnya Pekerjaan.

“Pemaksaan kebijakan ketenagakerjaan (seperti reklasifikasi mitra menjadi karyawan platform atau memaksakan pemberian manfaat setara karyawan) pada sektor mobilitas dan pengantaran digital dapat memberikan dampak negatif yang cukup signifikan terhadap ekonomi Indonesia, termasuk menurunnya pendapatan jutaan UMKM yang bergantung pada platform digital serta meningkatnya pengangguran," ujar Ayung Yudha. 

"Kebijakan ini akan menghilangkan kemampuan platform digital sebagai bantalan ekonomi nasional. Efek domino dari kebijakan ini termasuk memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional, menimbulkan gejolak sosial politik, dan turunnya kepercayaan investor baik dalam maupun luar negeri, terutama di masa perekonomian dunia yang menantang saat ini,” tambahnya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut