get app
inews
Aa Text
Read Next : BSD Secret Zoo Hadir di BSD City, Sajikan Wisata Satwa Edukatif dan Interaktif

Resilience 2025: Alam Jadi Kunci Hadapi Krisis Iklim

Sabtu, 14 Juni 2025 | 18:23 WIB
header img
konferensi internasional Resilience 2025 yang digelar Universitas Pertamina dan Pertamina Foundation.Foto: Ist

JAKARTA. iNewsTangsel.id- Krisis iklim bukan lagi ancaman masa depan. Suhu global sudah melewati 1,5°C, dan Indonesia menjadi salah satu negara paling terdampak. Banjir, kebakaran hutan, kekeringan, hingga kerugian ekonomi mencapai Rp286 triliun terjadi akibatnya.

Menghadapi tantangan ini, pendekatan sektoral dinilai tak lagi cukup. Solusi berbasis alam (Nature-based Solutions/NbS) menjadi tema utama konferensi internasional Resilience 2025 yang digelar Universitas Pertamina dan Pertamina Foundation pada 3 Juni 2025 di Jakarta. Lebih dari 180 peserta dari berbagai negara hadir membahas kolaborasi global dalam menghadapi perubahan iklim.

NbS mengandalkan kekuatan alam seperti hutan, mangrove, dan pertanian berkelanjutan untuk mengatasi dampak iklim, melindungi keanekaragaman hayati, dan meningkatkan kesejahteraan. Menurut IUCN, pendekatan ini bisa menyumbang hingga 37% target penurunan emisi global pada 2030.

Para pakar menyoroti pentingnya ketahanan masyarakat. Prof. Chun-Hung Lee (Taiwan) menekankan peran komunitas dalam manajemen bencana, sementara Prof. Yuri Mansury (AS) mengingatkan bahwa adaptasi harus mengurangi kesenjangan sosial. Prof. Jatna Supriatna (UI) menyoroti ancaman terhadap biodiversitas Indonesia, dan pakar dari Kanada menekankan pentingnya kearifan lokal serta pendekatan lanskap.

Universitas Pertamina juga memamerkan peran akademik melalui 12 pusat keunggulan dan program magister keberlanjutan bersama Yale, ITB, dan NDHU Taiwan.

Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, menegaskan bahwa solusi iklim harus membumi dan melibatkan masyarakat. Melalui program PFsains, ide-ide hijau dari desa mendapat pendanaan hingga Rp2,5 miliar. Hingga kini, lebih dari 4 juta pohon ditanam dan 42 desa mendapat akses energi terbarukan.

Rektor Universitas Pertamina, Prof. Wawan Gunawan, menutup acara dengan pesan kuat: “Solusi iklim harus berpihak pada keadilan, kearifan lokal, dan masa depan generasi mendatang.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut