get app
inews
Aa Text
Read Next : PLN Icon Plus Intensifkan Penataan Jaringan Fiber Optik di Berbagai Wilayah

Inovator Merapat! PFsains 2025 Tawarkan Dana Miliaran untuk Hilirisasi Riset

Senin, 23 Juni 2025 | 17:40 WIB
header img
Kompetisi PFsains 2025 kembali diselenggarakan untuk mendorong hilirisasi produk riset dari kalangan akademisi, praktisi, dan mahasiswa. Foto: Dok

JAKARTA, iNewsTangsel.id – Kompetisi PFsains 2025 kembali diselenggarakan untuk mendorong hilirisasi produk riset dari kalangan akademisi, praktisi, dan mahasiswa.

Program ini bertujuan agar inovasi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri. Melalui kompetisi ini, stimulan pendanaan total hingga 3 miliar rupiah akan diberikan untuk puluhan produk riset terbaik, disertai pendampingan dari para ahli.

Tahun ini, PFsains 2025 mengusung tema “Ketahanan Pangan dan Energi melalui Inovasi Teknologi Berkelanjutan.” Tema ini sejalan dengan prioritas utama pemerintah, khususnya dalam aspek ketahanan pangan dan energi.

Selain itu, kompetisi ini juga mendukung Asta Cita nomor 4 dan 5, yang menekankan penguatan pembangunan sumber daya manusia dan kelanjutan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.

Direktur Operasi Pertamina Foundation, Gusman Adiwardhana, menjelaskan  beberapa indikator penilaian dalam kompetisi PFsains.

"Kami mencari produk riset yang memiliki keterkaitan dengan poin-poin sustainable development goals (SDGs), kebaruan (novelty), pernyataan masalah yang jelas, potensi komersialisasi, serta mengedepankan aspek keberlanjutan dan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan," ujarnya pada Senin (23/06).

Indikator-indikator ini akan diterapkan dalam proses kurasi proposal, general coaching, pitching, dan in-depth interview.

Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2020, PFsains telah berhasil mendukung 36 produk riset inovasi teknologi dan energi, melibatkan 754 inovator. Salah satu contoh keberhasilan yang menonjol adalah dalam bidang ketahanan pangan, yaitu pengembangan alat penetasan telur berkapasitas 100 telur.

Alat ini merupakan hasil riset dari tim Gama Ayam, yang dipimpin oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Alat tersebut dirancang untuk persilangan dua jenis ayam petelur unggul, yaitu ayam Mahkota dan ayam Arab, menghasilkan anakan ayam bernama MAHAR.

Ayam MAHAR memiliki fase kematangan yang relatif lebih cepat; ayam jantan MAHAR sudah mulai berkokok pada bulan ke-4, sedangkan ayam betina rata-rata mulai bertelur pada usia 4 hingga 5 bulan.

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut