600 UMKM Tembus Pasar Ekspor Lewat Business Matching, Catat Transaksi Rp1,3 Triliun

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Menteri Perdagangan menegaskan bahwa penguatan daya saing produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan benteng utama untuk melindungi pasar domestik dari derasnya arus impor.

Dalam peringatan Hari Ritel Modern Indonesia (Harmoni) 2025 di Jakarta, Mendag menyebut kemitraan antara ritel modern dan UMKM sangat penting untuk memperluas distribusi produk lokal. “Kalau produk UMKM mendominasi pasar dalam negeri, secara otomatis akan mempersempit ruang bagi produk asing masuk. Produk lokal yang kompetitif adalah pertahanan terbaik melawan impor,” ujarnya, Sabtu (16/8/2025).

Baca Juga

Dorong Penjualan UMKM, Mendag Budi Santoso Jadi Host Live Shopping

Mendag juga menekankan pentingnya kurasi dan peningkatan standar produk agar mampu bersaing, baik di pasar domestik maupun internasional. Pemerintah, kata dia, telah memfasilitasi lebih dari 600 UMKM untuk ekspor melalui penjajakan bisnis dengan 46 perwakilan perdagangan di 33 negara, menghasilkan transaksi senilai Rp1,3 triliun.

Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, menambahkan bahwa ritel modern menyumbang lebih dari 50% konsumsi nasional, sehingga peranannya strategis sebagai mitra UMKM. “Ritel modern bersama UMKM adalah pilar ketahanan ekonomi bangsa,” tegasnya.

Sementara itu, Lazada Indonesia melalui strategi omnichannel menyatakan siap mendukung sinergi UMKM dengan ritel modern, menghubungkan belanja online dan offline untuk memperluas akses pasar.

Editor : Hasiholan Siahaan