Diet, Olahraga, dan Pola Tidur: Kunci Utama Terapi Obesitas

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) menegaskan bahwa Panduan Nasional Pelayanan Kesehatan (PNPK) untuk obesitas pada orang dewasa menjadi langkah penting dalam menyamaratakan penatalaksanaan obesitas di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia.
“Jika obesitas bertambah banyak, otomatis penyakit lain juga ikut meningkat. Salah satu keberhasilan terapi berbagai penyakit kronis bergantung pada penurunan obesitas. Kalau berat badan tidak turun, maka penyakit ini juga tidak akan sembuh,” ujar dr. Erwin Christianto, M.Gizi, Sp.GK, Sekretaris Jenderal PP PDGKI, dalam diskusi bersama media di Jakarta, Senin (25/8/2025).
Menurutnya, angka obesitas di Asia, termasuk Indonesia, terus meningkat. Kondisi ini berdampak pada munculnya penyakit komorbid seperti jantung, ginjal, dan diabetes yang sudah menjadi masalah kesehatan kronis dengan prevalensi tinggi.
PNPK disusun sejak Mei 2024 oleh tujuh organisasi profesi medis, mulai dari spesialis gizi klinik, penyakit dalam, bedah, kedokteran olahraga, rehabilitasi medik, subspesialis digestif dan endokrin, hingga psikiatri. Pedoman tersebut disahkan Menteri Kesehatan pada 30 Mei 2025 dan berisi panduan pemeriksaan serta tata laksana obesitas yang dapat diterapkan dari klinik, Puskesmas, hingga rumah sakit.
Erwin menekankan bahwa terapi utama obesitas bukan obat, melainkan perubahan gaya hidup. “Prinsipnya adalah mengatur pola makan, meningkatkan aktivitas fisik, memperbaiki pola tidur, dan mengelola stres. Obat hanya sebagai tambahan jika memang dibutuhkan,” jelasnya.
PNPK menargetkan penurunan berat badan minimal lima persen dalam enam bulan pada penderita obesitas. Jika target tidak tercapai, pasien disarankan menjalani pemeriksaan lanjutan atau dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih optimal.
Selain itu, PNPK juga akan dilengkapi melalui lokakarya di berbagai daerah, agar setiap wilayah dapat menyesuaikan pedoman sesuai kondisi lapangan. Dukungan datang dari sektor swasta, salah satunya perusahaan kesehatan Novo Nordisk Indonesia.
“Peluncuran PNPK Obesitas menegaskan bahwa obesitas adalah penyakit kronis kompleks yang membutuhkan dukungan medis menyeluruh. Kami mendukung implementasi PNPK dengan edukasi berbasis bukti, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, serta menghadirkan inovasi terapi yang tepat,” kata dr. Riyanny Meisha Tarliman, Direktur Klinis, Medis, dan Regulasi Novo Nordisk Indonesia.
Dengan adanya PNPK ini, diharapkan masyarakat dan tenaga kesehatan semakin memahami bahwa obesitas bukan sekadar persoalan penampilan, tetapi masalah medis serius yang harus ditangani dengan pendekatan komprehensif demi mencegah penyakit kronis di masa depan.
Editor : Hasiholan Siahaan