get app
inews
Aa Text
Read Next : BREAKING NEWS, Mendagari Tito Ungkap Mengapa Kepala Daerah Naikan Pajak PBB, Ternyata Ini Alasannya?

Berbahaya! Forum PBB Dorong Pelarangan Total Kemasan BPA

Rabu, 27 Agustus 2025 | 21:15 WIB
header img
Bahaya BPA terhadap kesehatan manusia, mulai dari gangguan hormon, penurunan fungsi otak anak, hingga risiko kanker. Ist

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Zat kimia Bisfenol A (BPA) yang umum dipakai dalam kemasan plastik polikarbonat kembali menjadi sorotan dunia. Forum resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Intergovernmental Negotiating Committee (INC-5), tengah membahas usulan pelarangan total BPA karena dampaknya yang serius terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Zat ini dikaitkan dengan gangguan hormon, penurunan fungsi otak anak, hingga risiko kanker.

Pakar polimer Universitas Indonesia, Profesor Mochamad Chalid menjelaskan, migrasi BPA dari kemasan ke makanan atau minuman sangat mungkin terjadi, terutama jika kemasan terpapar panas, sinar matahari, atau digunakan berulang. 

“BPA akan luruh saat bersentuhan dengan air, dan prosesnya semakin cepat jika terkena panas atau dicuci berulang,” katanya di Jakarta, belum lama ini. 

Menurutnya, bahaya utama BPA sifatnya meniru hormon estrogen sehingga memicu ketidakseimbangan hormonal. Dampaknya beragam, mulai dari gangguan kesuburan, metabolisme, fungsi otak, hingga peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Kelompok paling rentan adalah anak-anak dan ibu hamil.

“Dalam pertemuan INC sebelumnya di Busan, Korea Selatan, sebanyak 85 negara sepakat memasukkan BPA ke dalam “Daftar 1 Bahan Kimia Berbahaya”. Proposal pelarangan total dipimpin Norwegia mendapat dukungan luas dari Uni Eropa, Australia, Kanada, hingga negara-negara Afrika,” paparnya. 

Dia mengungkapkan, Indonesia sendiri telah menetapkan aturan pelabelan melalui Peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024, yang mewajibkan peringatan pada galon polikarbonat. Namun, regulasi ini baru efektif pada 2028, dengan masa transisi empat tahun bagi produsen.

“Pertemuan di Jenewa menjadi titik krusial untuk memutuskan jadwal penghapusan bertahap BPA secara global, termasuk mekanisme dukungan teknis bagi negara berkembang serta sistem pemantauan. Langkah ini diharapkan membuka jalan menuju era kemasan plastik yang lebih aman, sekaligus melindungi masyarakat dari paparan bahan kimia berbahaya di kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. 

Editor : Elva Setyaningrum

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut