Stop Bullying! Andra Soni: CCTV Diperbanyak di Sejumlah Titik Rawan
TANGERANG, iNewsTangsel.id - Kasus bullying (perundungan) masih saja menjadi tantangan besar di lingkungan pendidikan. Upaya menghentikannya, tidak dapat dilakukan hanya dengan kebijakan, tetapi harus melibatkan seluruh unsur pendidikan, mulai dari guru, siswa, hingga orang tua.
Demikian dikatakan Gubernur Banten, Andra Soni, di Tangerang, Senin (17/11/2025). Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk menekan kasus ini. Sekolah harus menjadi ruang aman bagi setiap anak untuk belajar tanpa rasa takut. Karena itu, gerakan mengakhiri bullying harus dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan.
“Program pencegahan sebenarnya telah berjalan, namun efektivitasnya sangat bergantung pada kemauan semua pihak untuk bergerak bersama agar bisa benar-benar berjalan dan tidak terjadi lagi di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk memperkuat langkah pencegahan, pihaknya telah menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten melakukan pembinaan lebih intensif kepada kepala sekolah.
“Upaya ini penting agar Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di tiap sekolah dapat berfungsi lebih efektif,” ungkap dia.
Menurutnya, TPPK memiliki peran strategis dalam mendeteksi dini dan mencegah tindakan perundungan. Selain edukasi kepada siswa mengenai bahaya bullying, sejumlah sekolah sudah menerapkan upaya pengawasan tambahan, seperti pemasangan CCTV di titik-titik tertentu.
“Persoalan perundungan bukan sekadar pelanggaran tata tertib, tetapi menyangkut keselamatan, martabat, dan kesehatan mental anak. Tindakan bullying membawa dampak negatif yang besar bagi korban, termasuk secara psikologis,” katanya.
Dia mengakui, menghapus bullying sepenuhnya membutuhkan proses panjang. Namun pihaknya tetap optimistis, sinergi seluruh elemen pendidikan dapat menurunkan angka perundungan dari waktu ke waktu.
“Untuk itu, kami mendorong sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk tidak diam dan tetap terlibat dalam upaya pencegahan. Melalui pendekatan yang lebih manusiawi dengan mengutamakan perlindungan, empati, dan keselamatan anak, kami berharap sekolah dapat mendukung hak setiap siswa untuk belajar tanpa rasa takut,” katanya.
Editor : Elva Setyaningrum