get app
inews
Aa Text
Read Next : Islamic Relief Indonesia Gelar Dialog Talanoa Bahas Dampak Krisis Iklim

Cuaca Ekstrem, Petani Lakukan Mitigasi Antisipasi Puso

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:58 WIB
header img
Ilustrasi sawah di wilayah Kabupaten Tangerang alami banjir. Foto Ist

TANGERANG, iNewsTangsel.id - Curah hujan tinggi yang berpotensi banjir pada akhir 2025, membuat sektor pertanian di Kabupaten Tangerang waspada. Karena meningkatkan risiko kerusakan tanaman padi dan gagal panen (puso) pada 60 hektare sawah di delapan kecamatan. Kondisi ini mendorong pemerintah daerah dan para petani melakukan berbagai langkah mitigasi untuk meminimalkan kerugian.

Kabid Produksi Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Bambang menjelaskan, potensi kerusakan itu tersebar di delapan kecamatan, yakni Tigaraksa, Sindang Jaya, Kresek, Kronjo, Kemiri, Mauk, Rajeg, dan Pakuhaji. Kondisi ini memicu kekhawatiran para petani yang tengah memasuki masa krusial dalam proses budidaya padi.

“Kondisi ini diperkirakan terjadi sampai beberapa bulan ke depan, mulai dari Desember, Januari, Februari karena curah hujan tinggi,” kata Bambang, Kamis (11/12/2025).  

Dia menjelaskan, untuk menghadapi ancaman tersebut, pihaknya melakukan berbagai langkah mitigasi, termasuk pemetaan area persawahan rawan banjir serta pendampingan intensif kepada petani melalui para penyuluh lapangan.

“Kami selalu mengajak penyuluh dan petani untuk melakukan mitigasi. Penyuluh juga mulai mengajak petani bergotong royong untuk mencegah banjir,” ungkap Bambang.

Selain upaya pencegahan, lanjut dia, pihaknya juga tengah menyiapkan bantuan benih padi untuk diberikan kepada petani yang mengalami puso akibat banjir. 

“Kalau nantinya ada petani yang terdampak, maka kami akan memberikan bantuan berupa benih,” tegas dia. 

Secara terpisah, seorang petani, Darmono mengaku, berada di situasi penuh ketidakpastian di tengah cuaca ekstrem. Bagi sebagian petani, sawah bukan sekadar lahan pertanian, tetapi sumber penghidupan keluarga.

“Langkah mitigasi pemerintah diharapkan mampu membantu petani bertahan melewati musim hujan yang diprediksi berlangsung panjang. Namun, tantangan perubahan iklim yang makin tidak menentu tetap menjadi pekerjaan besar bagi kami,” ucapnya. 

Sementara itu, Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Ujang Sudiartono, menambahkan, pemerintah telah menyalurkan 17.240 ton pupuk subsidi untuk membantu petani meningkatkan produktivitas, khususnya petani yang tergabung dalam kelompok tani.

“Kalau tidak terdaftar, ya tidak bisa mendapatkan pupuk subsidi. Kuota tersebut terdiri dari 10.616 ton pupuk urea, dan 6.624 ton pupuk NPK,” terangnya. 

Selain pupuk, lanjut dia, pemda juga menyiapkan bantuan benih bagi petani yang mengalami gagal panen akibat bencana alam, baik banjir maupun kekeringan. Bantuan benih tersebut diproyeksikan menjadi pengganti kerugian agar petani dapat segera kembali memulai tanam.

“Kita ada UPT untuk mempersiapkan alokasi benihnya,” ujarnya.

Editor : Elva Setyaningrum

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut