Trotoar di Serpong Dekat SMAN 2 dan SMPN 8 Tidak Ramah untuk Disabilitas
Menanggapi polemik tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, memberikan penjelasan. Ia menegaskan bahwa pekerjaan yang dilakukan di lokasi itu bukan pembangunan fasilitas baru. “Pekerjaan tersebut hanya pengecatan ulang. Fasilitas trotoar itu dibangun sejak 2014, dan tahun ini hanya dilakukan pengecatan karena kondisinya sudah terlihat kusam,” ujar Arlan kepada iNewsTangsel, Selasa (30/12/2025).
Ia mengakui bahwa pemasangan guiding block sesuai standar belum dilakukan pada tahun anggaran berjalan. Namun, hal itu telah masuk dalam rencana program ke depan. “Untuk pemasangan guiding block akan diprogramkan pada tahun depan,” katanya.
Meski telah dijelaskan oleh pihak dinas, polemik trotoar Jalan Raya Serpong ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah agar pembangunan fasilitas publik tidak hanya berorientasi pada estetika, tetapi juga mengedepankan fungsi, keselamatan, dan prinsip inklusivitas, khususnya bagi penyandang disabilitas.
Editor : Hasiholan Siahaan