Dari peperangan tersebut, lahirlah pertempuran di daerah Jatingaleh, Gombel, dan Ambarawa antara rakyat Indonesia melawan sekutu (Inggris). Pertempuran di Ambarawa pada Desember 1945 dikenal dengan nama Palagan Ambarawa.
Jenderal Sudirman berkunjung ke kediaman Kiai Subchi untuk meminta doa berkah dan bantuan. Jenderal Sudirman sering berperang dalam keadaan suci, untuk mengamalkan doa dari Kiai Subchi. Dari narasi ini, dapat diketahui bahwa Jenderal Sudirman merupakan santri Kiai Subchi.
Baca Juga: KH Hasyim Asy'ari Ulama Sekaligus Pejuang Terapkan 4 Strategi Jitu
Kabar pecahnya peperangan di sejumlah daerah tersebut juga tersiar ke daerah Parakan.
Dengan niat jihad fi sabilillah untuk memperoleh kemerdekaan, Laskar Hizbullah dan Sabilillah Parakan ikut bergabung bersama pasukan lain dari seluruh daerah Kedu.
Setelah berhasil bergabung dengan ribuan tentara lain, mereka berangkat ke medan pertempuran di Surabaya, Semarang dan Ambarawa. Namun sebelum berangkat, mereka terlebih dahulu mampir ke Kawedanan Parakan guna mengisi dan memperkuat diri oleh berbagai macam ilmu kekebalan dari Kiai Haji Subchi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait