Menurut Hariadi, operational excellence yang dilakukan Pos Indonesia tentu tidak hanya terjadi melalui digitaliasi, namun didukung oleh disiplin operasi di semua jajaran mulai dari pusat sampai ke pelaksana lapangan
"Disiplin dari semua jajaran operasi, mulai dari proses collecting, processing, transportasi, dan juga distribution atau last mile. Jadi itu yang kami benahi sejak 2021, teknologi adalah enabler," tuturnya.
Bukan hanya itu, Pos Indonesia juga melakukan perubahan pada layanan aduan pelanggan milik mereka, Customer Complaint Handling (CCH). "Kami berhasil meningkatkan dari angka yang tadinya 60 persen, sekarang sudah di angka 99 persen," kata Hariadi. Pos Indonesia juga mengimplementasikan universal front end (UNIFE) di bagian fronting pelanggan.
“Jadi cuma ada satu aplikasi yang akan dimiliki oleh petugas fronting kami, yang tadinya beberapa ada aplikasi sesuai portfolio bisnis di kurir, logistik dan juga jasa keuangan. Sekarang cuma ada satu aplikasi di fronting," sambungnya.
Selain itu, Pos Indonesia juga mengembangkan satu ekosistem superapps untuk layanan digital fronting pelanggan yang diberi nama Pospay Superapps, yang merupakan penggabungan digital fronting Jasa Keuangan “Pospay” dan digital fronting Kurir “PosAja”. Aplikasi ini akan dikembangkan terus tidak hanya untuk mewadahi Product & Service yang ada di portfolio bisnis Pos Indonesia, namun juga termasuk Anak Perusahaan dan Afiliasi, termasuk juga mitra pihak ketiga dalam upaya membangung ekosistem
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait