JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kitab Pemazmur mengatakan seperti ini:
“Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.”
Mazmur 130: 5 TB
Ini adalah salah satu dari lima belas mazmur yang dikenal sebagai Nyanyian Ziarah, atau Nyanyian Pendakian (terdiri dari Mazmur 120-134)—yang dinyanyikan oleh para peziarah Yahudi yang melakukan perjalanan ke Yerusalem untuk festival tahunan.
Jika Anda membaca sisa pasal ini, Anda akan melihat adanya beban, kerapuhan, nada pertobatan. Pemazmur berseru “dari lubuk hati”—ingin didengarkan, memohon belas kasihan, merindukan penebusan umat-Nya, sambil berharap dan menantikan Tuhan.
Terjemahan NLT mengatakan, “Aku mengandalkan Tuhan…”
Jika Anda bertanya-tanya siapa—selain Anda—yang harus berharap, menunggu, dan percaya kepada Tuhan, jawabannya adalah semua orang. Kita semua. Setiap orang dalam sejarah Alkitab, dari Nuh sampai Musa, Rahab sampai Rut, Petrus sampai Paulus… sampai kita, yang hidup di zaman modern ini.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait