Ir. Nyelong Inga Simon: Jika Hutan Habis, Peradaban Orang Dayak Akan Musnah

Hasiholan
“Hutan dan Perempuan” merupakan bahasan penting, karena tradisi dayak mengajarkan bahwa Tuhan yang pertama menciptakan langit dan bumi, maka disinilah pentingnya hutan sebagai bagian dari bumi dan bagaimana perempuan bertanggungjawab di dalamnya.

JAKARTA,iNewsTangsel.id - Ir. Nyelong Inga Simon, sosok seorang ibu, pendidik yang juga aktivis perempuan kelahiran Palangka Raya ini, selalu memegang teguh budaya dan akar tradisi dayak. Ia tak kenal lelah dalam memperjuangkan pemberdayaan, perlindungan, kemandirian, dan keadilan perempuan dayak secara khusus dan masyarakat dayak secara umum.

Meski usianya tak muda lagi, semangat dan jiwanya lebih dari anak muda. Cerdas, energik, ramah dan selalu menyuarakan perlindungan, kemandirian, dan keadilan perempuan dayak. Atas dedikasinya tersebut, Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) memberikan kepercayaan padanya sebagai salah seorang Menteri dalam Kepengurusan MADN masa bakti 2022-2026. 

Selain itu, Ketua Umum Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN)  ini telah  menerima 3 kali penghargaan Satyalancana Karya Satya, karena komitmennya dalam memperjuangakan perempuan dayak yang dilakukan lewat ragam organisasi yang dibinanya antara lain; Indonesian Gastronomy Community (IGC) yang fokus memperjuangkan pangan lokal agar Go Internasional, dan Wanita Indonesia Keren (WK).

Calon anggota DPRD dari partai PDI Perjuangan daerah pemilihan Kalimantan Tengah V (Lima) meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau ini berkomitmen untuk membangun kampung halamannya lebih maju, khususnya masyarakat adat dayak di Kalimantan Tengah dan Bumi Borneo.

Hadirnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta proyek strategis nasional Food Estate, dilihatnya belum berjalan sebagaimana mestinya. "Ini membuat saya harus turun melalui jalur politik, katanya.  Masalah sosial forestry atau perhutanan sosial akan menyisakan banyak masalah yang harus diselesaikan, tambahnya. Belum lagi masalah penanganan stunting, pemberdayaan dan pengembangan kapasitas SDM, juga pemenuhan kebutuhan dasar hidup masyarakat adat dayak. Persoalan tersebut menjadi masalah yang harus segera di atasi, ujarnya.

“Secara tegas saya menyatakan, pembangunan IKN, pengembangan Food Estate, dibukanya lebar-lebar kran investasi di Bumi Borneo, harus dilandaskan pada eksistensi sosial budaya masyarakat adat dayak. Kesejahteraan yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi masyarakat dayak tak bisa ditawar lagi” tegas Caleg DPRD Provinsi Kalteng, Ir. Nyelong Inga Simon.

Editor : Hasiholan Siahaan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network