Anak Ketua DPRD Boyolali Fraksi PDIP Diduga Turut Jadi Korban Penganiayaan Oknum TNI AD 

Muhammad Refi Sandi
JIP anak Ketua DPRD Boyolali dari Fraksi PDI Perjuangan turut menjadi korban penganiayaan oleh oknum TNI AD di depan Markas Kompi B Yonif Rider 408/Sbh Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu, 30 Desember 2023 silam. Foto: Reffi Sandi

JAKARTA, iNewsTangsel.id - JIP anak Ketua DPRD Boyolali dari Fraksi PDI Perjuangan diduga turut menjadi korban penganiayaan oleh oknum TNI AD di depan Markas Kompi B Yonif Rider 408/Sbh Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu, 30 Desember 2023 silam.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi.

"Korban terakhir inisial JIP ini mahasiswa, ini ayahnya adalah pengurus partai di PDIP Boyolali. Bapaknya itu adalah ketua DPRD Boyolali," tambahnya.

Edwin pun menyebut JIP ditelepon sang ayah untuk memantau situasi di depan markas TNI tersebut.

"Memang ditelepon ayahnya untuk memantau situasi di depan markas, karena bapaknya mendapat informasi ada keramaian di markas tersebut," ungkapnya.

Lebih lanjut, Edwin menjelaskan bahwa JIP saat itu memarkir mobil di ruko seberang markas Yonif dan mengambil gambar situasi saat kejadian penganiyaan dengan korban relawan Ganjar-Mahfud.

 Namun, ketika mengambil gambar JIP dihampiri salah satu oknum TNI dan melakukan penganiayaan hingga dibawa ke dalam markas.

"Jadi JIP ini dia parkir mobil di ruko seberang pos 1, kemudian dia ambil gambar situasi di situ. Ketika dia ambil gambar di situ, tentara langsung menghampirinya dan melakukan penganiayaan ke JIP, dan membawanya masuk ke dalam markas," tuturnya.

Jadi, kata Edwin Partogi, ada dua peristiwa dalam kurun waktu tak berjauhan saat terjadi penganiayaan tujuh korban relawan Ganjar-Mahfud oleh oknum TNI di depan Markas Kompi B Yonif Rider 408/Sbh Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu, 30 Desember 2023 lalu. 

Menurutnya video viral yang memperlihatkan oknum TNI mencegat pemotor lalu menganiaya bukan satu-satunya korban.

"Sebenarnya terjadi dua peristiwa di waktu yang tidak berjauhan, video yang viral itu adalah video peristiwa yang kedua dari tujuh korban. Jadi video yang viral ketika dicegat lalu dipukuli itu bukan merupakan satu-satunya korban dan bukan peristiwa pertama," kata Edwin saat jumpa pers di Kantor LPSK, Jakarta Timur pada Rabu (10/1/2024).

Edwin menjelaskan setidaknya ada tujuh korban penganiayaan oleh oknum TNI diantaranya DIF, YW, dan PAR untuk peristiwa pertama. Kemudian, SA, ADI, LUF dan JIP.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network