Serangan terhadap Tower 22 direncanakan, dibiayai, dan difasilitasi oleh Perlawanan Islam di Irak, termasuk faksi milisi seperti Kataib Hezbollah, yang sebelumnya telah melancarkan serangan roket dan drone terhadap pasukan AS sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023, seperti yang diungkapkan juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby.
Kirby menyiratkan bahwa serangan balasan AS akan dilakukan selama beberapa hari. "Ini tidak akan terjadi satu kali saja," ujarnya. "Seperti yang saya katakan, hal pertama yang Anda lihat bukanlah hal terakhir." Dia menambahkan bahwa Presiden Joe Biden masih berupaya menghindari perang yang lebih luas dengan Iran.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait