JAKARTA, iNewsTangsel.id -Seperti apa hidup kudus itu?
Menurut ajaran dalam Perjanjian Baru, hidup kudus adalah hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Kekudusan berarti mengatakan “tidak” pada perbuatan yang salah, dan mencari pengampunan ketika kita melakukan kesalahan.
Misalnya mengesampingkan kepentingan egois untuk mengejar rencana baik yang Tuhan miliki bagi dunia.
Penulis surat bagi orang-orang Ibrani itu mengerti bahwa hal ini tidak mudah, jadi dia mendorong para pembacanya untuk “berlari dengan tekun” sambil menanggalkan segala sesuatu yang dapat memperlambat atau merintangi mereka (Ibrani 12:1-2).
Penulis kitab Ibrani kemudian mendorong para pembacanya agar menguduskan diri dengan hidup sesuai dengan perintah Allah dan jalan-Nya. Kekudusan membuka kesempatan bagi orang lain untuk melihat Tuhan dalam hidup kita. Itu juga memberi kita kesempatan untuk mengasihi orang lain sebagaimana Yesus mengasihi mereka. Saat kita mengejar hubungan dengan Tuhan, cara kita berinteraksi dengan orang lain seharusnya berubah.
Penulis Ibrani menggambarkan Tuhan sebagai Allah damai sejahtera (Ibrani 13:20). Jika keinginan kita adalah untuk menaati Tuhan dan menjadi seperti Dia, maka kita harus berusaha keras untuk hidup dalam damai dengan semua orang.
Ketika kita hidup dalam kemarahan atau kepahitan terhadap orang lain, kita tidak dapat menunjukkan kasih Yesus kepada mereka. Sebuah kasih yang menguduskan kita dan menyatakan kemuliaan Tuhan.
Hidup damai dengan orang lain bukan berarti kita harus mengasihi semua orang dengan cara yang sama atau menerima kesalahan begitu saja. Namun, itu artinya kita berusaha sedapat mungkin dengan rendah hati mencari keutuhan, rekonsiliasi, dan pengampunan—semua tindakan yang bertujuan damai.
Luangkan waktu sejenak hari ini untuk memikirkan bagaimana hubungan Anda dengan sesama. Apakah hubungan itu ternodai oleh kemarahan atau kepahitan, atau apakah Anda hidup damai dengan mereka? Jika ada seseorang dalam hidup Anda yang belum Anda ampuni, berusahalah untuk mulai memperbaikinya. Pertimbangkan bagaimana Anda dapat menjalani hidup yang selaras dengan Firman Tuhan, sehingga orang lain dapat melihat Tuhan bekerja dalam diri Anda.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait