Berdasarkan data World Bank per Maret 2023, harga pajak karbon tertinggi berada di Swiss dan Liechtenstein dengan USD 130,81/ton, disusul Swedia dengan USD 125,56/ton. Sementara yang terendah adalah Estonia USD 2,18/ton dan Ukraina USD 0,82/ton.
Adapun harga bursa karbon di Indonesia memiliki harga variatif tergantung sektor dari proyek masing-masing perusahaan. Untuk harga pasar reguler per 12 Februari 2024 berada di angka Rp 58.800 atau USD 3,79 per ton.
Menurut Bang Zaki, ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh daerah dengan hutan konvensional yang luas. Dimana nantinya hutan-hutan tersebut akan diperdagangkan dalam katalog Bursa Karbon Indonesia.
"Seluruh perusahaan di dunia yang menghasilkan polusi wajib 'nyuci dosa' polusinya kepada daerah-daerah yang memiliki hutan konvensional dan hutan mangrove. Ini yang menjadi potensi untuk dimanfaatkan daerah," lanjut Bang Zaki.
Hal ini juga telah diterapkan oleh Bang Zaki ketika menjadi Bupati Tangerang 2013-2023, dengan menanam hutan mangrove seluas 212 hektare dari potensi 219 hektare. Dengan potensi penyerapan karbon sekitar 950 ton/hektare, atau sekitar 208.050 ton.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait