Dalam giat patroli tersebut, Sahat menekankan bahwa untuk mengoptimalkan kinerja di perbatasan, terutama terkait pengawasan karantina, yang perlu dilakukan adalah sinergi antar-instansi.
Menurut Sahat, tujuan dari kegiatan patroli bersama tersebut adalah untuk mempererat hubungan dan komunikasi. Dengan demikian bisa memperkuat kolaborasi itu sendiri.
"Karantina itu bukan tentang nilai, sedikit dan banyak barang itu, punya risiko yang sama, sehingga kita harus sama-sama mengetahui hal tersebut," ungkapnya.
Amdali Adhitama, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Barat yang juga mengikuti rangkaian kegiatan tersebut membenarkan bahwa jalur tikus di perbatasan darat Indonesia Malaysia menjadi permasalahan tersendiri. Potensi masuk dan tersebarnya hama penyakit melalui komoditas selundupan tersebut sangat potensial. Sehingga pihaknya dalam melakukan pelayanan karantina di PLBN Entikong terus menggandeng semua unsur agar mengerti dan memahami tugas karantina serta turut mendukungnya.
"Komoditas tersebut nanti akan diproses sesuai Undang-Undang Karantina dan tentunya kita terus bersinergi agar hal-hal seperti ini dapat diantisipasi dihari mendatang," ungkapnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait