Di antaranya adalah pertumbuhan indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 2,7 persen dalam lima tahun terakhir, kasus stunting pada 2023 sebanyak 21 ribu, jumlah kasus TB sebanyak 47 ribu, dan tingkat pengangguran yang masih tinggi mencapai 7,52 persen.
"Persebaran infrastruktur transportasi umum cenderung terkonsentrasi di Banten bagian utara. Sedangkan infrastruktur jalan di Banten bagian selatan masih rendah," ujar Airin.
Melihat berbagai potensi daerah, postur anggaran, dan masalah yang ada, Airin menyampaikan visinya, yaitu ‘Mewujudkan Provinsi Banten yang Beriman, Sejahtera, Unggul, Berkelanjutan, dan Maju.’ Visi tersebut dijabarkan dalam misi yang mencakup aspek keagamaan, birokrasi, pelayanan publik, peningkatan sumber daya manusia, serta pemerataan dan transformasi ekonomi.
“Kepemimpinan adalah kunci utama perkembangan daerah, dengan teladan dan visi yang jelas. Problematika pembangunan akan mudah diselesaikan, dan kepemimpinan yang terarah serta visi yang jelas akan mendorong efektivitas birokrasi dan percepatan pembangunan,” ujar Airin.
Menurutnya, model kepemimpinan yang memberikan teladan akan menggerakkan partisipasi publik. “Pelayanan publik adalah tujuan utama dari kepemimpinan. Selain itu, diperlukan kendali penuh dan evaluasi berkala untuk memantau kerja-kerja pembangunan. Lebih dari itu, sangat penting untuk menguatkan kebersamaan dengan seluruh bupati dan walikota, termasuk bersama semua unsur politik di DPRD Banten,” ujarnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait