"Kami tidak tahu kapan sidang PK-nya, karena PK kan sidangnya tertutup. Karena itu, kami terus turun ke jalan untuk mengawal perkara ini agar hakim tidak salah dalam memutus. Kami tidak percaya hukum Indonesia saat ini, karena kami tidak ingin kejadian serupa terulang," tutur Janli.
"Kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. Kami akan menghantui, kalau perlu kami tidur di depan Mahkamah Agung. Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak," sambungnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait