YOGYAKARTA, iNewsTangsel.id -Sebagai salah satu bank terdepan yang aktif mengimplementasikan sustainability (keberlanjutan) di Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus menjalankan usaha, dengan melakukan sinergi antara aspek ekonomi, lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola ke dalam proses dan usaha perbankan.
Corporate Communications Head CIMB Niaga Hery Kurniawan menyatakan, untuk menanamkan nilai keberlanjutan dalam strategi bisnis Bank, CIMB Niaga berpusat pada lima pilar utama keberlanjutan, yaitu Tindakan Berkelanjutan, Usaha Berkelanjutan (Bisnis Berkelanjutan), Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan, Tata Kelola dan Risiko, serta Pelibatan Pemangku Kepentingan dan Advokasi.
“Berbagai inisiatif telah dan akan terus kami lakukan untuk mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini merupakan bukti komitmen CIMB Niaga untuk tidak sekadar mengejar profit, namun juga berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan dan bumi untuk generasi mendatang, sejalan dengan pesan keberlanjutan CIMB Niaga #SekarangUntukMasaDepan,” kata Hery dalam Bincang Santai dengan Media yang dilakukan menjelang penganugerahan dirinya sebagai Tokoh PR Berpengaruh 2024 dari MAW Talk di Yogyakarta, Jumat (28/6).
Di antara contoh penerapan sustainability di CIMB Niaga, antara lain meluncurkan berbagai produk dan program keuangan berkelanjutan yang mendukung capaian SDGs dan aksi iklim. Produk tersebut seperti Tabungan iB Mapan Berhadiah Wakaf, Giro Kartini, pembiayaan panel surya, Green Mortgage, Sustainability-Linked Loan/Financing, dan program Sustainable Financing.
Produk-produk tersebut juga disambut baik nasabah, hal ini tercermin dari hasil per 31 Maret 2024, hampir 26% dari total pembiayaan Bank (atau setara dengan Rp54,8 triliun) mendukung transisi yang berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon, Perjanjian Paris, dan SDG. CIMB Niaga juga terpilih sebagai salah satu dari tujuh bank yang mewakili komitmen industri perbankan nasional dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) Indonesia, yang ditargetkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait