JAKARTA, iNewsTangsel.id - Mega proyek properti bernama Two Sudirman Jakarta resmi digarap oleh PT Central Sudirman Development yang merupakan kolaborasi dari tiga pengembang, yakni PT Mitsubishi Estate Co,Ltd. dan PT Benhil Property (BP) dan PT Taspen Properti Indonesia (Taspen). Selain itu PT Central Sudirman Development juga menggandeng Hyatt Hotels Corporation, dalam rangka pengelolaan hotel dan apartemen dengan nama Andaz Jakarta Sudirman.
Proyek Two Sudirman Jakarta terdiri dari dua menara yang masing-masing mencapai 70 lantai. Salah satu menara tersebut adalah dibangun properti hunian yang terdiri dari dua jenis, yakni 322 unit regular dan 17 unit kondominium.
Acara penandatangan kerjasama dihadiri langsung oleh Presiden Direktur Mitsubishi Estate Indonesia Yasuaki Oda , Plt. Direktur Utama TASPEN Rony Hanityo Aprianto, dan President Hyatt, Greater China and Growth in Asia Pacific Stephen Ho yang berlangsung di Royal Glasshouse di Park Hyatt Jakarta.
Presiden Direktur Mitsubishi Estate Indonesia Yasuaki Oda mengatakan, lokasi Two Sudirman Jakarta yang strategis menjadi alasan dirinya tertarik bekerjasama. Selain itu, proyek menurut dia dapat memimpin perbaikan di pasar kondominium.
“Kami sangat positif dengan proyek ini dan pembangunan terkait perbaikan pada pasar kondominium,” ungkap Yasuaki.
Lebih jauh Yasuaki mengungkapkan bahwa perbaikan pasar kondominium di Jakarta saat ini masih tahap awal. Hal tersebut ditunjukkan oleh minat konsumen properti kondominium yang mulai menyerap kondominium eksisting. Bahkan, menurut dia minat para konsumen tersebut mulai menyebar pada kondominium yang hampir rampung.
“Kami sangat positif pasar kondominium akan membaik di area pusat bisnis Jakarta,” urainya.
Berdasarkan paparan Yasuaki, luas kondominium pada menara residensial Two Sudirman Jakarta berkisar antara 950 meter persegi sampai 2.300 meter persegi.
Sementara itu, Direktur Utama Taspen Properti Cecilia Kristywulan mengatakan unit kondominium Two Sudirman Jakarta tidak akan dijual dalam waktu dekat. Apalagi penjualan kondominium akan tergantung kondisi pasar, namun akan dijual sebelum proyek tersebut rampung pada 2028.
“Kami tidak bisa menentukan kapan kondominium tersebut akan dijual karena tergantung pasar. Jika harga permintaan kondominium telah lebih tinggi dari pasar properti, kami akan jual lebih cepat,” ujarnya.
Cecilia mencatat harga per meter dalam area residensial Two Sudirman Jakarta mencapai Rp 60 juta pada akhir tahun lalu.
“Kalau sekarang harganya sudah naik,” ucapnya.
Nilai total proyek Two Sudirman Jakarta mencapai Rp 10,6 triliun. Proses konstruksi gedung tertinggi di Asia Tenggara tersebut telah dimulai pada Juni 2021 dan diperkirakan rampung pada 2028. Kontraktor utama yang terpilih adalah konsorsium China State Construction dan Taisei Joint Operation (CSCT-JO).
Kedua perusahaan asing tersebut akan bermitra dengan kontraktor lokal, yakni PT. Pulau Intan Baja Perkasa Konstruksi.
Sementara itu, untuk proyek Andaz Jakarta Sudirman yang bekerja sama dengan Hyatt, akan menawarkan pengalaman istimewa bagi pengunjung dengan memadukan desain mewah dan modern dengan budaya lokal.
Proyek ini akan menjadi hotel Andaz pertama di Jakarta. Proyek ini dirancang oleh firma arsitektur NBBJ, yang berkantor pusat di Seattle, Washington, AS. NBBJ memiliki portofolio terkemuka yang mencakup Kantor Pusat Kedua Amazon (HQ2) yang menyatu dengan alam di Virginia, Kantor Pusat Samsung yang inovatif di San Jose, Kantor Pusat Bill & Melinda Gates Foundation di Seattle, dan Kantor Pusat Tencent di Shenzhen, Tiongkok.
Proyek-proyek ini menunjukkan keahlian NBBJ dalam menciptakan desain yang canggih, berkelanjutan, dan berdampak.
Sementara untuk structural engineering, Arup, sebuah firma terkenal dari USA dengan pengalaman dalam proyek-proyek ikonik di seluruh dunia, dipercaya untuk menangani tugas tersebut. Sementara itu, desain lanskap dipercayakan kepada TROP, studio desain lanskap berbasis di Bangkok yang dikenal dengan pendekatan kreatif dan kolaboratif mereka.
“Proyek properti kelas dunia yang menjadi bagian dari mixed-use development inovatif ini, diharapkan tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Proyek ini akan membuka lapangan pekerjaan baru dan memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia, sekaligus memperkenalkan standar baru dalam desain dan layanan properti di kawasan ini,” demikian Cecilia.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait