Monolog Menggetarkan Cut Nyak Dhien Kembali Hidup di Galeri Indonesia Kaya

Shanty Brilliani Tasya
Galeri Indonesia Kaya terus menghadirkan pertunjukan seni yang menginspirasi dan mendidik, termasuk Teater Monolog Cut Nyak Dhien

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Galeri Indonesia Kaya kembali menghadirkan sebuah persembahan seni yang sarat makna bagi penikmat seni tanah air. Sepanjang Agustus 2024, Galeri Indonesia Kaya menghadirkan serangkaian pertunjukan bertema kemerdekaan, dengan salah satu yang paling dinanti adalah Teater Monolog Cut Nyak Dhien yang dimainkan oleh aktris dan sutradara berbakat, Sha Ine Febriyanti.

Pertunjukan yang mengangkat sosok pahlawan Cut Nyak Dhien dari sudut pandang lebih humanis ini telah memukau para penikmat seni di Auditorium Galeri Indonesia Kaya. Teater Monolog ini menampilkan sisi lain dari seorang pahlawan yang tidak hanya dikenal sebagai pejuang gigih melawan penjajah, tetapi juga sebagai seorang istri dan ibu yang menghadapi kesedihan dan kehilangan di tengah perjuangannya. 

Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya, menjelaskan bahwa monolog ini pertama kali dipentaskan di Galeri Indonesia Kaya sepuluh tahun yang lalu dan kini kembali dihadirkan untuk menyebarkan nilai-nilai dan pesan perjuangan kepada generasi muda. “Monolog ini menunjukkan betapa berat perjuangan seorang Cut Nyak Dhien, bukan hanya di medan perang, tetapi juga dalam menghadapi realitas sebagai ibu dan istri yang kehilangan orang-orang yang dicintainya,” ungkap Renitasari.

Sha Ine Febriyanti,  yang tidak hanya berperan sebagai Cut Nyak Dhien tetapi juga sebagai sutradara, berhasil menyampaikan emosi mendalam melalui penampilannya. Selama sekitar 40 menit, penonton dibawa menyelami kisah emosional di balik kekuatan Cut Nyak Dhien, bagaimana ia harus tetap tegar meski hati tergores oleh kepergian suaminya, Teuku Umar.

Sha Ine Febriyanti mengungkapkan, “Melalui Teater Monolog Cut Nyak Dhien, saya ingin mengajak penikmat seni untuk mengenal sosok pahlawan wanita kita dari sudut pandang yang lebih manusiawi. Saya berharap monolog ini menjadi pengingat bagi kita semua, terutama generasi muda, tentang pentingnya peran perempuan dalam membangun bangsa.”

Sha Ine Febriyanti, seorang aktris dan sutradara berpengalaman yang telah berkarir sejak 1992, tidak hanya dikenal melalui Teater Monolog Cut Nyak Dhien, tetapi juga melalui kontribusinya dalam berbagai festival teater dan film internasional. Kecintaannya terhadap seni dan budaya Indonesia terus ia wujudkan melalui berbagai karyanya, termasuk pengelolaan Huma Art Center, ruang budaya yang ia dirikan.

Galeri Indonesia Kaya (GIK), sebagai ruang publik berbasis digital yang didedikasikan untuk seni pertunjukan dan budaya Indonesia, terus berkomitmen untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan bangsa kepada generasi muda. Berlokasi di West Mall Grand Indonesia, Jakarta, GIK telah menjadi pusat kegiatan seni yang telah dikunjungi lebih dari 600.000 orang sejak dibuka pada 2013. 

Dengan tetap mempertahankan identitas Indonesia melalui interior yang kaya akan motif budaya dan teknologi digital interaktif, Galeri Indonesia Kaya terus menghadirkan pertunjukan seni yang menginspirasi dan mendidik, termasuk Teater Monolog Cut Nyak Dhien yang menggugah semangat patriotisme dan penghargaan terhadap para pahlawan bangsa.

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network