JAKARTA, iNewsTangsel.id - Di tengah maraknya tren kecantikan yang semakin beragam dan sering kali viral di media sosial, Zuellig Pharma (ZP) Therapeutics mengadakan konferensi pers bertajuk Elevate Your Aesthetics and Be a True Original di The Westin Hotel Jakarta, Kamis (29/8/2024). Acara ini menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilih perawatan estetika yang aman serta penggunaan produk-produk asli, bukan hanya mengikuti tren yang sedang populer.
Zuellig Pharma menyoroti bagaimana tren estetika yang muncul dari berbagai platform digital sering kali menciptakan tekanan sosial, yang menggoda masyarakat untuk mengikuti perawatan yang belum tentu aman atau sesuai dengan kebutuhan individu. Hal ini mendorong perusahaan untuk meluncurkan kampanye edukasi estetika melalui platform Step Up Your Beauty, yang diharapkan dapat menjadi sumber informasi terpercaya mengenai perawatan kecantikan.
dr. Aji Bayu Chandra, M. Biomed (AAM), menegaskan bahwa di tengah derasnya inovasi dan tren yang silih berganti, penting bagi pasien untuk lebih kritis dan tidak tergesa-gesa dalam memilih perawatan. “Tren kecantikan bisa saja berubah dengan cepat, namun keamanan dan kesehatan pasien harus menjadi prioritas. Produk yang digunakan harus asli dan tersertifikasi,” katanya.
Rieke Diah Pitaloka, seorang aktris sekaligus politisi, membagikan pandangannya yang menarik. Bagi Rieke, yang juga anggota DPR, penampilan bukan hanya soal kecantikan fisik, tetapi juga menjaga kepercayaan diri dan profesionalisme. “Konsultasi dengan dokter yang berpengalaman sangat penting bagi saya. Perawatan estetika bukan hanya soal mengikuti tren, tapi juga memastikan keamanan dan hasil yang sesuai dengan kebutuhan tanpa merusak karakter asli wajah saya,” ujarnya.
dr. Ronald Yulianto, M.Biomed (AAM), menambahkan bahwa lebih dari sekadar mengejar penampilan sempurna, tren yang viral belum tentu cocok untuk semua orang. “Setiap orang memiliki karakter wajah yang unik, dan perawatan estetika yang baik adalah yang bisa menonjolkan keunikan tersebut, bukan menirukan tren yang mungkin tidak cocok dengan struktur wajah pasien,” jelasnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait