Lebih jauh disampaikan, data yang di butuhkan didapat dari data citra satelit, foto udara, video udara baik dari pesawat udara berawak maupun tanpa awak yang kemudian dikonversi menjadi peta batimetri. Fitur utama dari aplikasi ini berupa pengunduhan data otomatis, koreksi citra satelit, dan prediksi kedalaman berdasarkan penggambaran optik yang secara signifikan meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengolahan data batimetri.
"HidroSDB35 bisa memproses semua citra satelit (baik citra komersial maupun non komersial) dengan baik dengan ketelitian 1-2 meter," tambah Danpushidrosal.
Dikatakan juga, software ini dikembangkan dengan metode deep learning dengan algoritma yang dikembangkan dan akan selalu diupdate untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi survei dan pemetaan. HidroSDB35 akan tersedia secara komersial untuk pemetaan pantai dan pesisir, identifikasi terumbu karang, padang lamun, bahaya navigasi, serta kepentingan lainnya.
"HidroSDB35 diharapkan menjadi aplikasi yang mampu mendukung berbagai macam aktivitas operasi hidrografi di antaranya operasi militer, keselamatan pelayaran, dan penelitian ilmiah." pungkas Danpushidrosal.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait