Kepala SMKN 5 Rohmani Yusuf yang datang ke lapangan lantas menanggapi lugas aspirasi para siswanya. Dia mengatakan, HDW telah dinonaktifkan sementara sebagaimana arahan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
"Atas arahan Kepala Dinas, yang bersangkutan mulai dari hari ini dinonaktifkan sementara sampai menunggu keputusan hitam-putih (Dinas Provinsi)," kata Rohmani.
Menurut Rohmani, pihaknya siang ini segera merapat ke kantor Dinas Pendidikan di Serang, Banten, guna menanti kesimpulan akhir atas nasib guru HDW.
"Bapak jam, paling lambat jam 12.30 akan meluncur ke Serang, untuk mendapatkan hitam-putihnya. Jadi kalian tenang, apa yang kalian aspirasikan pada pagi hari ini, kami sekolah merespon, dan percayakan bahwa kasus ini sedang ditangani dan akan terus kami perdalam," tegasnya.
Aksi predator HDW kembali viral melalui postingan salah satu akun media sosial di mana disebut pada 2010 ada laporan dari belasan siswa di SMPN 3 Kota Tangsel mengalami pelecehan dari HDW yang kala itu menjadi pembina pramuka.
"Mereka mengaku dilecehkan dengan berbagai macam modus, diberikan terapi supaya fokus belajar, supaya lebih lancar ujian. Pengakuan pun tidak hanya dari adik-adik kami, anak SMA dan mahasiswi anggota Pramuka pun bercerita bagaimana dirinya menjadi korban," tulis narasi dalam unggahan yang direpost akun @seputartangsel.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait