CIPUTAT, iNewsTangsel.id -Kehancuran ada di mana-mana. Kita menyaksikannya dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan mengalaminya sendiri: dalam hubungan, impian, dan tubuh kita. Namun, lebih dari dua ribu tahun lalu, sebuah peristiwa terjadi yang memiliki kuasa untuk memulihkan semua kehancuran itu.
1 Petrus 2:24 mengatakan, "Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh."
Yesus Kristus, Anak Allah yang tak berdosa, menanggung beban dosa kita. Ia memikulnya di kayu salib, menyerahkan hidup-Nya bukan karena kesalahan-Nya sendiri, melainkan karena dosa-dosa kita. Inilah inti dari Injil. Melalui pengorbanan-Nya, Ia menyediakan jalan keluar dari kegelapan menuju terang-Nya—hidup yang diperbarui oleh anugerah-Nya.
Melalui pengorbanan Kristus, roh kita dipulihkan; hidup baru menggantikan dosa dan kegelapan yang memisahkan kita dari Tuhan. Oleh bilur-bilur-Nya, kita menerima pengampunan dan hubungan yang baru dengan Tuhan, dipulihkan dan menjadi utuh.
Pemahaman akan pengorbanan-Nya mengubah hidup kita. Kita tidak lagi hidup dalam kegelapan. Meski kehancuran mungkin tetap ada di sekitar kita, namun itu tidak lagi ada dalam diri kita. Kebenaran-Nya menyucikan kita. Pemulihan-Nya mengalir di dalam hidup kita. Seluruh hidup kita berubah sebagai respons terhadap kasih dan pengorbanan Yesus yang luar biasa, serta atas kesembuhan yang hanya dapat Ia berikan.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait