BANTUL, iNewsTangsel.id - Dompet Dhuafa terus berkomitmen melestarikan seni dan mendorong pelaku ekonomi kreatif. Bermula dari gempa bumi tahun 2006, Dompet Dhuafa Yogyakarta menggandeng 50 pembatik melalui penyediaan bahan membatik, pelatihan, hingga pembentukan organisasi. Kelompok Batik Berkah Lestari menjadi pelopor berbagai kelompok batik lain di wilayah tersebut. Setelah menerima bantuan selama dua tahun, kelompok ini tetap mendapatkan pembinaan hingga kini.
“Hingga saat ini, industri batik di wilayah Imogiri, Bantul, Yogyakarta, terus berkembang dan mulai dikenal baik di pasar lokal maupun internasional,” ujar Nani Nurhayati ,Selasa (3/12/2024).
Meski demikian, Nani mengungkapkan tantangan besar dalam melibatkan generasi muda untuk melanjutkan tradisi membatik. “Banyak generasi muda lebih memilih bekerja di industri modern karena dinilai lebih menguntungkan dibanding membatik dan memasarkannya,” jelas Nani.
Saat ini, mayoritas pembatik adalah ibu-ibu dengan waktu luang, sementara pembatik muda sangat sedikit, sebagian besar berusia lanjut. “Kami mengelola waktu dan produksi sesuai kapasitas tenaga yang ada, mengingat membatik memerlukan ketelatenan, kesabaran, dan ketekunan untuk menghasilkan karya berkualitas,” tambah Nani.
Kelompok Batik Berkah Lestari berharap generasi muda turut berperan dalam melestarikan Batik Imogiri. Dalam aspek pemasaran, Nani memanfaatkan media sosial dengan memaksimalkan penggunaan teknologi. Galeri Batik Berkah Lestari berlokasi di Karangkulon RT 02, Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, 55782.
“Alhamdulillah, pesanan dari luar negeri seperti Jepang, Australia, Belanda, hingga Amerika cukup banyak. Sebagian besar pesanan dilakukan melalui media sosial, sering kali membutuhkan waktu lebih lama karena desain khusus yang diminta,” kata Nani.
Sementara itu, Bambang Edi Prasetyo, Manajer Program Dompet Dhuafa Yogyakarta, menambahkan, “Kelompok Batik Berkah Lestari merupakan bukti transparansi pengelolaan dana Zakat, Infak, dan Sedekah. Kami berharap kelompok ini mampu menarik minat generasi muda untuk melestarikan dan mengembangkan batik Imogiri sebagai pemberdayaan ekonomi yang tangguh.”
Pendopo Batik Berkah Lestari juga menerima kunjungan mahasiswa Australia yang mengikuti program pertukaran pelajar dari salah satu universitas ternama di Yogyakarta. Mahasiswa tersebut, Jhon, menjelaskan, “Kami dirujuk oleh kampus untuk mendukung pelestarian dan pengembangan batik di Yogyakarta, termasuk Batik Imogiri. Saya mencoba mengenalkan Batik Imogiri melalui TikTok agar masyarakat Australia lebih tertarik pada batik Indonesia, khususnya dari Imogiri.”
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait