Untuk struktur organisasi, BPI Danantara juga dapat meniru model Khazanah, di mana Chairman Khazanah dijabat secara ex officio oleh Perdana Menteri Malaysia, saat ini Anwar Ibrahim. Model serupa dinilai sudah tepat diterapkan pada Danantara, yang berada langsung di bawah Presiden Prabowo Subianto.
“Hal ini bertujuan untuk meminimalkan intervensi yang tidak perlu. Dengan desain seperti ini, Danantara langsung bertanggung jawab kepada presiden,” jelas Toto.
Toto menekankan bahwa keberhasilan superholding seperti Temasek dan Khazanah sangat bergantung pada pengelolaan yang profesional, bebas dari pengaruh politik, serta dipimpin oleh individu berkompeten dengan pengalaman luas di bidang investasi.
“Mereka harus benar-benar dikelola secara profesional tanpa campur tangan politik,” tegasnya.
Dengan pengelolaan yang profesional, Toto optimistis BPI Danantara dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai superholding, Danantara berpotensi menarik investor global dan menjadi mitra yang kredibel.
“Danantara dapat dipercaya oleh investor asing karena aset yang dikelolanya cukup besar,” pungkas Toto.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait