JAKARTA, iNewsTangsel.id - Peluang besar terbuka bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk memperluas pasar hingga ke Asia Tenggara. Hal itu terlihat dari hasil survei terbaru Ninja Xpress bersama Milieu Insight, bahwa lebih dari 40% konsumen di Singapura dan Malaysia tertarik membeli produk dari Indonesia. Hal ini membuka jalan bagi pelaku UMKM untuk semakin gencar menembus pasar internasional.
Studi bertajuk Suara UKM Negeri Vol. VI: Dari Indonesia ke Asia Tenggara ini melibatkan lebih dari 1.200 responden guna memahami pola belanja lintas negara. Hasilnya menunjukkan, konsumen Asia Tenggara memiliki pandangan positif terhadap merek dan produk dari negara tetangga, termasuk Indonesia. Optimisme ini sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan ekspor UMKM hingga mencapai USD35,29 miliar pada 2029.
“Pentingnha Asia Tenggara sebagai pasar strategis bagi UMKM Indonesia. Untuk itu, kami ingin membantu pelaku usaha lokal memahami kebutuhan pasar Asia Tenggara lebih dalam. Data dari survei ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan strategi supply chain yang tepat serta mengoptimalkan pemanfaatan platform digital guna memperluas jangkauan bisnis mereka,”kata Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa, di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Dia memaparkan, survei ini juga mengungkap tren belanja lintas negara yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM. Beberapa temuan menarik dari riset ini, di antaranya;
Pertama, minat tinggi terhadap produk Indonesia. Sebanyak 43% konsumen di Singapura dan 45% di Malaysia memilih produk dari Indonesia saat berbelanja online lintas negara. Faktor budaya, kualitas craftsmanship, dan keberlanjutan menjadi daya tarik utama.
Kedua, kategori produk paling laris. Produk fashion dan accessories menjadi kategori produk paling diminati dengan angka mencapai 68%, disusul Makanan & Minuman (47%), serta Produk Kesehatan & Kecantikan (46%),” ulasnya.
Ketiga, alasan konsumen memilih produk Indonesia. Sebanyak 39% konsumen membeli karena keunikannya, 34% karena kualitas craftsmanship, dan 31% tertarik dengan produk berbasis budaya. Produk yang ramah lingkungan (34%) serta desain ala Korea atau Jepang (29%) juga memiliki daya tarik tersendiri.
Keempat, marketplace dan media sosial sebagai saluran utama. Sebanyak 82% konsumen Asia Tenggara berbelanja melalui marketplace. Sementara 51% menggunakan media sosial, dan 39% memilih website resmi merek untuk bertransaksi. Hal ini menunjukkan UMKM perlu mengoptimalkan kehadiran digital usahanya.
Kelima, strategi Direct-to-Customer (DTC) untuk efisiensi ekspor. Model pengiriman DTC menjadi solusi ideal bagi UMKM yang ingin mengekspor produk dengan risiko rendah dan biaya lebih terjangkau.
Untuk itu, pihaknya menawarkan solusi pengiriman antarnegara, yaitu Ninja Cross Border Delivery. Layanan pengiriman antarnegara ini mencakup pengurusan dokumen, pengemasan, hingga pengiriman barang ke konsumen.
“Dengan layanan ini, kami berharap para pelaku UKM lebih mudah dan aman menjangkau pasar luar negeri,” tutup Andi.
Editor : Aris
Artikel Terkait