JAKARTA, iNewstangsel - Sebanyak 60.000 talenta digital Indonesia telah mengikuti pelatihan teknologi melalui program Coding Camp 2025 powered by DBS Foundation. Program ini memberikan pelatihan intensif dan dasar dalam bidang Front-End, Back-End, serta Machine Learning kepada mahasiswa dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari seluruh Indonesia.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., mengungkapkan, pelatihan ini merupakan bentuk nyata pendidikan yang beradaptasi dengan perkembangan zaman. Untuk itu, diperlukan sinergi antara keterampilan teknis dan karakter untuk membentuk sumber daya manusia unggul.
"Kami mengapresiasi pelaksanaan program ini karena dinilai berhasil mengembangkan keterampilan teknis (hard skill) dan non-teknis (soft skill) bagi para peserta pelatihan, " kata Prof. Fauzan di Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Menurut dia, program ini merupakan bentuk nyata dari pendidikan yang beradaptasi dengan perkembangan zaman. Apalagi, pelatihan ini mampu membentuk literasi keuangan, daya kritis, dan keterampilan multidisipliner yang sangat dibutuhkan di era digital.
“Program ini merupakan cerita tentang tekad, energi, dan kebersamaan dalam membangun fondasi sumber daya manusia unggul di bidang teknologi,” ujarnya.
Prof. Fauzan menambahkan, dunia saat ini membutuhkan bukan hanya pengembang teknologi yang terampil, tetapi juga pemikir yang mampu memadukan keahlian teknis dengan kearifan dalam bertindak.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong menambahkan, sebanyak 60.000 peserta dari berbagai jenjang pendidikan.
Melalui seleksi ketat dari lebih dari 63.000 pendaftar, program ini menjaring 2.400 mahasiswa dan 600 siswa SMK dari 575 kampus dan sekolah.
"Peserta mencerminkan keberagaman Indonesia, dengan 32% di antaranya adalah perempuan, 93% berasal dari kota kecil dan menengah, serta 625 peserta berasal dari latar belakang ekonomi prasejahtera, " terang dia
Menurutnya, pogram ini menandai langkah penting dalam penyediaan pendidikan teknologi inklusif dan berkualitas sebagai bagian dari upaya mendukung visi Indonesia Emas 2045, yakni menciptakan generasi unggul yang siap bersaing dalam ekonomi.
"Kami hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat rentan di Indonesia dengan mendorong inklusi digital serta memberdayakan generasi penerus talenta digital di Indonesia. Pelatihan ini tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan digital, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi talenta masa depan (future-ready) yang mampu menjadi inovator, pemecah masalah, dan pemimpin ekonomi digital masa depan, " imbuhnya.
Editor : Aris
Artikel Terkait