Tak hanya sekadar tampil, dalam ajang ini band asal Ciledug ini akan memanfaatkan momen untuk mencari partner yang pas, teristimewa dengan record label yang tertarik dengan DMASIV.
Intinya, kalau kita mau punya karya yang dikenal secara luas, kita harus menembus pasar AS, baru dikenal secara worldwide. Sebagaimana yang dilakukan Cold Play dan Adele, juga sejumlah boy band dari Korsel.
“D’MASIV mau menaikkan level mimpi, karena kita uda tampil di sejumlah kota di Indonesia, bahkan kota yang ngga ada di peta. Kita juga ingin tampil di Paris, London dan Berlin. Sebagaimana yang pernah kita lakukan di Manchester dan Hamburg saat melakukan test mental beberapa waktu lalu dan ini juga jadi pintu bagi musisi band Indonesia lain untuk bisa berkiprah di panggung global," cerita Rian.
Pemilik nama lengkap Rian Ekky Pradipta ini pun memastikan musik D'Masiv yang akan manggung di LA, AS, bukan sembarangan dan tentu apabila menjadi representasi, ambasador kebudayaan Indonesia, tidak harus dari pakaiannya, sebagaimana dilakukan Niki (Nicole Zefanya, penyanyi Indonesia asal Tangerang Kota) yang dalam sebuah wawancaranya saat itu memperkenalkan musisi Indonesia seperti Chrisye.
“Kita ingin tampil orisinal sebagai band dari Ciledug, Indonesia. Meski sebenarnya kita bikin lagu notasinya bukan untuk orang Indonesia, karena ketukannya sudah beda. Makanya kita telah melakukan mapping produser mana yang cocok dengan musik D' Masiv. Makanya kita ngga sabar untuk busines meeting di sana. Termasuk menjadi band yang bertanggung jawab secara live," terang Rian.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait