LVIV,iNews.id - Sikap Israel yang tidak mengirim bantuan senjata ke Ukraina dikritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dia menegur keras Israel dalam pidatonya di parlemen pada Minggu (20/3) sekaligus menanyakan mengapa tidak memberikan pertahanan rudal ke negaranya atau memberi sanksi kepada Rusia atas invasi yang dilakukannya.
“Semua orang tahu bahwa sistem pertahanan rudal Anda adalah yang terbaik dan bahwa Anda pasti dapat membantu orang-orang kami, menyelamatkan nyawa orang Ukraina, orang Yahudi Ukraina,” terang Zelensky, yang juga orang Yahudi, mengatakan kepada Knesset melalui panggilan video.
“Kami dapat bertanya mengapa kami tidak dapat menerima senjata dari Anda, mengapa Israel tidak memberlakukan sanksi yang kuat terhadap Rusia atau tidak menekan bisnis Rusia,” lanjutnya dalam pidatonya.
Dia menyebutkan sistem Iron Dome Israel, yang sering digunakan untuk mencegat roket yang ditembakkan oleh militan Palestina di Gaza.
"Bagaimanapun, pilihan ada di tangan Anda, saudara dan saudari, dan Anda harus hidup dengan jawaban Anda, orang-orang Israel," tambahnya.
Dalam pidatonya, Zelensky membuat perbandingan antara serangan Rusia dan rencana Nazi Jerman untuk memusnahkan Yahudi Eropa selama Perang Dunia II.
"Dengarkan apa yang sedang dikatakan sekarang di Moskow, dengarkan bagaimana mereka mengucapkan kata-kata itu lagi: solusi akhir. Tapi kali ini dalam kaitannya dengan kita, dengan pertanyaan Ukraina," katanya.
Zelensky tidak mengutip bukti dalam membuat tuduhan itu atau mengidentifikasi siapa yang mungkin menggunakan istilah itu. Menurut Reuters, Putin telah menggunakan ungkapan yang berarti keputusan akhir/resolusi akhir sekali dalam 30 hari terakhir, tetapi tidak dalam konteks yang membawa resonansi atau makna yang sama dengan terminologi Nazi.
Referensi Zelensky menarik kecaman dari Yad Vashem, peringatan Israel di Yerusalem untuk enam juta orang Yahudi yang dibunuh oleh Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua. Pernyataan tidak bertanggung jawab seperti itu meremehkan fakta sejarah Holocaust.
Membalas pertanyaan Zelensky, Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Yair Lapid mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel yang telah mengirim rumah sakit lapangan dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Ukraina, akan terus membantu rakyat Ukraina sebanyak yang mereka bisa.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett, yang mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dua minggu lalu di Moskow dan telah sering berbicara dengannya dan Zelensky, termasuk di antara lebih dari 100 dari 120 anggota parlemen yang ambil bagian dalam panggilan video tersebut.
Dia tidak segera berkomentar setelah pemimpin Ukraina itu berbicara. Israel yang menjadi mediator dalam krisis Ukraina-Rusia mengutuk invasi Rusia. Tetapi telah waspada terhadap ketegangan hubungan dengan Moskow, seorang 'pialang kekuasaan' di negara tetangga Suriah tempat pasukan Israel sering menyerang milisi pro-Iran.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait