JAKARTA,iNewsTangsel.id- Ditengah situasi dunia saat ini yang dilanda ketidakpastian akibat perang dagang Amerika Serikat–Tiongkok, Indonesia melaju dengan visi besar menjadi pusat gravitasi baru bagi investasi global.
Melalui penyelenggaraan Indonesia Investment Summit: Projects for Sustainable Growth, yang digelar oleh Asian Trade, Tourism, and Economic Council (ATTEC) bersama SYNO International, Indonesia siap menjadi lokomotif bisnis dunia.
Menteri Perdagangan Budi Santoso, menjelaskan, investasi bukan hanya soal uang, tapi juga strategi geopolitik guna meredam ketegangan dan ketidakpastian global yang sedang terjadi. Untuk itu, di tengah dinamika global, Indonesia hadir dengan solusi pembangunan berkelanjutan dan kolaboratif.
“Forum ini menjadi langkah konkret untuk memastikan Indonesia tetap menjadi pilihan utama bagi para investor global di tengah ketidakpastian ekonomi yang ada. Karena kita ingin menarik investasi yang membuka lapangan kerja, memperkuat UMKM dan meningkatkan daya saing produk nasional. Sehingga investasi yang masuk ke Indonesia akan memperkuat daya saing kita,” kata Budi di Jakarta, kemarin.
Sementara itu, Ketua Umum ATTEC Budihardjo Iduansjah mengungkapkan, lebih dari sekadar konferensi, forum ini menjadi ajang deklarasi bahwa Indonesia kini bukan hanya sebagai tempat menanam modal—tetapi pusat baru manufaktur, perdagangan, dan pertumbuhan berkelanjutan di Asia.
“Forum investasi internasional ini mempertemukan pemerintah, investor global, pelaku industri strategis, hingga pemimpin asosiasi dalam sebuah misi bersama, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan transformasi Indonesia sebagai pusat industri dan perdagangan dunia,” ujar Budihardjo.
Menurutnya, melalui kemitraan strategis dengan negara-negara Asia dan ASEAN, Indonesia memperluas jangkauan investasi lintas batas. Forum ini bukan hanya wadah bisnis, tapi langkah konkret membentuk ulang lanskap ekonomi Asia, dengan Indonesia sebagai porosnya.
“Dengan sinergi lintas sektor dan visi jangka panjang, Indonesia siap memimpin transformasi ekonomi kawasan. Inilah saatnya Indonesia bukan hanya masuk peta, tapi menggambar ulang peta ekonomi Asia,” tegas dia.
Pada kesempatan yang sama, Head of Investment SYNO International Marcus Chin menambahkan, kesiapan infrastruktur, iklim investasi yang semakin membaik, serta pasar domestik yang luas sebagai faktor utama dalam keputusan perusahaannya menanamkan modal di Indonesia karena masa depan ekonomi Indonesia semakin membaik.
“Indonesia sebagai pasar masa depan, makanya kami berkomitmen mendukung investasi berkelanjutan di Indonesia. Karena kami melihat Indonesia bukan hanya siap, tapi juga unggul dari segi ekosistem investasi dan potensi pasarnya yang luar biasa,” tutup Marcus.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
