Kondisi kesehatan Paus terus menurun pada tahun ini, yang berujung pada masa perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli Roma pada 14 Februari 2025 akibat pneumonia ganda. Tak lama setelahnya pada 18 Februari 2025, Vatikan menyatakan bahwa sang Paus mengidap pneumonia bilateral dan kondisi klinisnya memburuk. Pada 24 Februari, Vatikan menyatakan bahwa kondisi Paus membaik sedikit meski tetap dalam kondisi kritis. Pada 25 Februari, keadaan Paus masih kritis namun stabil.
Kondisi Paus dilaporkan membaik oleh Vatikan pada 26 dan 27 Februari. Namun, pada 28 Februari Vatikan menjelaskan bahwa Paus mengalami serangan bronkospasme dan alat bantu napas mekanis harus dipasangkan padanya untuk memastikan sirkulasi pernapasan masukan oksigen dan keluaran karbon dioksida tetap baik. Paus dilaporkan merespons positif perawatan tersebut.
Meski di tengah kondisi kesehatan yang melemah, Paus Fransiskus tetap berteguh menjalankan tugasnya sebagai pemimpin Gereja Katolik hingga titik penghabisannya.
Bisa dikatakan, cukup mencengangkan berpulangnya dimana tepat sehari sebelum wafatnya, Paus Fransiskus tampil di hadapan publik untuk menyampaikan pernyataan Urbi et Orbi dalam rangka Minggu Paskah (20/4). Dengan suaranya yang lirih, Paus mengucapkan selamat Hari Raya Paskah dan menyerukan bahwa “Sang Kristus telah bangkit”.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait