Pesan Urbi et Orbi ini kemudian dibacakan oleh Uskup Agung Diego Ravelli, yang menyampaikan pandangan Paus bahwa Tanah Suci masih “dinodai oleh konflik” dan menjadi lokasi “terjadinya kekerasan tak berujung”.
Dalam pesan terakhirnya, sang Paus merasa amat prihatin terhadap warga Palestina di Gaza dan masyarakat Kristen di wilayah tersebut yang menderita akibat agresi Israel.
Paus Fransiskus juga menyerukan supaya “gencatan senjata segera terwujud di Jalur Gaza, semua sandera dibebaskan dan bantuan kemanusiaan bisa masuk.” Ia mendesak komunitas internasional bertindak konkret membantu rakyat yang menderita dan mewujudkan perdamaian.
Pada hari yang sama, Paus Fransiskus menerima kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance di kediaman resminya. Menurut Vatican News, Kedua pemimpin berbagi pandangan terkait kondisi internasional, khususnya mengenai negeri-negeri yang terdampak perang, ketegangan politik, dan situasi kemanusiaan yang memburuk.
Dalam pertemuan itu, Paus juga memberi penekanan terhadap nasib kaum migran, pengungsi, serta para tahanan kepada Wapres AS yang terpilih bersama Presiden AS Donald Trump akhir tahun lalu itu dan Paus Fransiskus dinyatakan meninggal keesokan harinya, Senin, 21 April 2025.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait