Sebagai Paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik, Fransiskus adalah Paus pertama yang berasal dari luar negeri Eropa sejak Gregorius III -- yang lahir di wilayah yang kini menjadi Suriah dan terpilih pada tahun 731. Bergoglio memilih nama kepausan Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, seorang biarawan abad ke-13 yang dikenal karena kepeduliannya terhadap kaum miskin dan kasih sayangnya terhadap hewan.
Sejak mulai mengabdi kepada Gereja, kemudian menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1998 dan terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik Roma pada 2013, Paus Fransiskus tak pernah berhenti melayani umat dan menyerukan perdamaian dunia.
Momen bersejarah terjadi di tanah air ketika Paus Fransiskus juga berkesempatan melakukan lawatan ke Indonesia pada 3-6 September 2024 ketika ia menandatangani Deklarasi Istiqlal dan memimpin Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 5 September.
Salah satu momen yang paling menyentuh saat kunjungannya ke Indonesia saat itu adalah ketika Nasaruddin Umar, yang kala itu masih menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal mengecup kepala Paus Fransiskus, yang lekas dibalas Paus dengan mencium tangan Nasaruddin.
Adapun untuk kondisi fisik, Bergoglio diketahui sudah mengalami masalah kesehatan sejak usia mudanya. Di usianya yang menginjak umur 20-an tahun, ia harus menjalani operasi untuk mengangkat sebagian paru-parunya akibat infeksi pernapasan parah. Ketika beranjak menua di masa kepausannya, Paus Fransiskus kembali mengalami masalah pernapasan. Ia bahkan terpaksa membatalkan kunjungan ke Uni Emirat Arab pada November 2023 karena influenza dan pembengkakan paru.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait