“Kurban ini juga menjadi penggerak ekonomi umat. Kami memberdayakan peternak kecil, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat distribusi protein hewani di masyarakat,” ujar Ahmad.
Taufik Ramadani, salah satu peternak mitra Dompet Dhuafa, mengakui program ini membuat harga jual hewan kurban lebih adil. “Saya dulu hanya pekerja kandang, kini jadi peternak mandiri. Program ini memberi peluang besar, bahkan jadi gaya hidup baru bagi anak muda di desa,” katanya.
Sementara itu, ahli gizi Esti Nurwanti menyoroti pentingnya distribusi daging kurban kepada kelompok rentan, terutama ibu hamil dan anak-anak. “Protein hewani sangat penting untuk cegah stunting. Daging kurban bisa berperan besar dalam meningkatkan gizi keluarga,” jelasnya.
Melalui program THK 2025, Dompet Dhuafa tidak hanya menyebar daging kurban, tetapi juga menebar harapan dan memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait